Cara Cek Kondisi Keuangan – Memeriksa kondisi keuangan dari waktu ke waktu adalah hal yang penting untuk menjaga kesehatan finansial Anda. Karena, meskipun Anda sudah dengan teliti dan cermat dalam mengatur keuangan Anda, sebagai seorang manusia tentu Anda dapat melakukan kesalahan.
Istilah yang biasa digunakan dalam hal ini adalah Financial Check-up. Melakukan Financial Check-up adalah memeriksa kondisi keuangan Anda, mulai dari melihat total keuangan dan hutang serta pemasukan dan pengeluaran. Dengan demikian, Anda akan memiliki gambaran bagaimana kondisi keuangan Anda dalam kurun waktu tertentu.
Oleh karena itu, tidak ada salahnya untuk memeriksa kondisi keuangan Anda dari waktu ke waktu. Sesuai dengan Namanya, Financial Check-up memiliki peran yang sama dengan Medical Check-up, untuk memastikan bahwa kondisi finansial Anda tetap sehat dan stabil. Nah, bagaimana cara cek kondisi keuangan, ya?
Kapan Sebaiknya Anda Memeriksa Kondisi Keuangan?
Kesadaran masyarakat Indonesia untuk memeriksa kondisi keuangan mereka masih terbilang sedikit. Sebaiknya, mulailah dnegan memeriksanya paling tidak 3 bulan sekali atau 4 kali setahun. Dengan demikian, Anda dapat menilai kondisi keuangan Anda dan mengalokasikan dana untuk kebutuhan-kebutuhan Anda yang dapat dianggap lebih penting.
Selain itu, dengan melakukan pemeriksaan kondisi keuangan seperti ini, permasalahan keuangan Anda tidak akan berjalan terlalu lama karena Anda dapat mengetahui dna memecahkannya secepat mungkin.
Akan tetapi, di luar waktu 3 bulan tersebut, terdapat beberapa waktu lainnya yang mengharuskan Anda untuk memeriksa kondisi keuangan Anda. Seperti pada saat proses pernikahan, kenaikan gaji, musibah, resesi, atau ketika mengalamu pemutusan hubungan kerja (PHK).
Hal-hal tersebut dapat mempengaruhi kondisi keuangan Anda. Dengan memeriksa kondisi keuangan, Anda dapat memitigasi dan melakukan penyesuaian hingga kondisi keuangan Anda kembali stabil.
Apa Saja yang Dibutuhkan untuk Cek Kondisi Keuangan?
Dalam memeriksa kondisi keuangan, Anda akan membutuhkan beberapa data yang relevan terhadap finansial Anda. Mulai dari jumlah pendapatan, aset yang dimiliki, jumlah utang, besar pengeluaran.
Jumlah Pendapatan
Besaran pendapatan Anda setiap bulannya menjadi data yang penting untuk dimiliki karena inilah titik awal Anda memeriksa kondisi keuangan Anda. Data yang Anda pelrukan meliputi besaran gaji atau hasil dari pendapatan usaha Anda, dan pendapatan lainnya seperti Tunjangan Hari Raya (THR)
Aset yang Dimiliki
Aset yang dimiliki seperti rumah, kendaraan, investasi, dan lain-lain juga harus dimasukkan ke dalam pemeriksaan kondisi keuangan. Jumlah keseluruhan aset ini penting diketahui untuk menjadi faktor perhitungan Anda dalam memeriksa kondisi keuangan.
Jumlah Utang
Data yang diperlukan untuk cek kesehatan keuangan lainnya adalah besaran utang yang Anda miliki. Ini penting karena utang adalah kewajiban yang harus dikembalikan, Tentunya memenuhi kewajiban ini Anda akan memotong sebagian dari pendapatan Anda. Utang seperti KPR (Kredit Kepemilikan Rumah), KTA (Kredit Tanpa Agunan), kartu kredit, dan utang lain di luar perbankan, seperti pinjam ke saudara, teman, dan lainnya tetap harus diperhitungkan.
Besaran Pengeluaran
Data ini sebaiknya harus dimiliki seperinci mungkin. Mulai dari belanja setiap bulannya, tagihan listrik, internet, sekolah anda, dan lain sebagainya harus diperhitungkan. Dengan menghitung besaran pengluaran, Anda dapat memeriksa apakah ada pengeluaran yang tidak penting dan menjaga agar kondisi keuangan Anda tetap sehat dan stabil.
Baca juga: Apa itu Apliaksi Keuangan? Ini Manfaatnya!
Bagaimana Cara Cek Kondisi Keuangan Anda
Setelah memperoleh data yang penting dalam memeriksa kondisi keuangan, tentu Anda diahruskan untuk melakukan perhitungan dan mengolah data-data tersebut.
Rasio utang konsumtif
Pertama, adalah rasio utang konsumtif. Rasio ini adalah semua bentuk pinjaman (utang) yang muncul di dalam keuangan Anda yang bersifat konsumtif dan tidak menghasilkan uang. Seperti, tagihan kartu kredit, cicilan yang Anda miliki setiap bulannya, dan lain-lain.
Menghitung rasio ini digunakan untuk melakukan perbandingan antara nilai keseluruhan utang konsumtif Anda dengan nilai keseluruhan pendapatan tetap Anda per bulannya. Jadi, perhitungannya adalah total utang konsumtif dibagi total pendapatan bulanan.
Rasio cicilan
Selanjutnya adalah rasio cicilan. Dalam rasio ini, Anda akan menghitung perbandingan antara jumlah keseluruhan cicilan bulanan dengan jumlah keseluruhan pendapatan tetap setiap bulannya. Cicilan ini meliputi cicilan rumah (KPR), cicilan kendaraan pribadi (KKB), dan lain-lain. Sebaiknya, jumlah cicilan ini maksimum 30% dari total penghasilan tetap bulanan Anda.
Rasio dana darurat
Terakhir adalah rasio dana darurat. Rasio ini akan menghitung perbandingan antara jumlah aset lancar dengan jumlah biaya tetap bulanan Anda. Aset lancar adalah aset yang mudah dicairkan seperti dana tunai, deposito, tabungan, dan emas. Sedangkan, biaya tetap bulanan adalah jumlah pengeluaran tetap yang Anda butuhkan untuk setiap bulannya. Biaya tersebut meliputi, tagihan listrik, dan biaya pendidikan anak.
Memeriksa kondisi keuangan Anda secara berkala akan membantu menjaga keuangan Anda agar tetap sehat dan stabil. Tidak hanya Anda yang memerlukan Medical Check-up, keuangan Anda juga memerlukan Financial Check-up. Oleh karena itu, jangan lupa melakukannya setidaknya 4 kali setahun.
Jika Anda mengalami kesulitan dalam mengatur kondisi kuangan Anda agar tetap sehat, Whiz memiliki banyak fitur yang dapat membantu Anda
Komentar