Apa Itu Sukar Bergaul – Anak susah bergaul atau introvert adalah suatu masalah sekaligus tantangan untuk para orang tua. Umumnya, anak yang susah atau sukar bergaul memiliki karakter yang pendiam dan sulit untuk membuka diri kepada orang lain.
Sering kali anak yang sukar bergaul pun tidak memiliki teman. Bahkan, mereka hanya senang melihat teman sebayanya bermain daripada mereka yang ikut bermain. Dengan demikian, ini akhirnya berpengaruh ketika ia di sekolah. Anak jadi kurang aktif dalam melakukan pembelajaran.
Nah, untuk para orang tua, jangan khawatir, ya. Sebelum menilik tips agar anak tidak sukar bergaul, pahami dulu, yuk, apa itu sukar bergaul dan alasannya.
Baca juga: Apa Itu Strict Parents? Kenali, Yuk!
Apa Itu Sukar Bergaul?
Sukar memiliki arti sulit, susah, atau tidak mudah. Dengan begitu, sukar bergaul merupakan orang yang sulit atau susah untuk bergaul. Orang yang sukar bergaul itu cenderung pendiam dan sulit untuk terbuka dengan orang lain. Sukar bergaul juga sering kali terjadi pada anak-anak, lho.
Umumnya, anak yang sukar bergaul juga lebih suka untuk berdiam diri di rumah dibandingkan dengan bermain atau bersosialisasi dengan teman-temannya. Mereka pun biasanya memiliki jumlah teman yang lebih sedikit dibandingkan dengan anak yang suka bergaul.
Namun, sebagai orang tua tentu kamu lebih ingin anakmu memiliki banyak teman dan pintar dalam bersosialisasi, kan? Dengan begitu, ketika melihat anakmu sukar bergaul, ini merupakan suatu masalah. Sebagai orang tua, kamu jadi sering bertanya-tanya mengapa anakmu sukar dalam bergaul.
Nah, agar masalah dapat teratasi, yuk, simak alasan mengapa anak sukar bergaul.
Kenapa Anak Sukar Bergaul?
1. Penyesuaian Anak Lambat
Istilah lainnya adalah slow to warm up. Kondisi ini memang membutuhkan waktu yang lebih lama untuk anak dalam melakukan pendekatan terhadap orang-orang di sekitarnya.
Dalam kondisi seperti ini, biasanya anak harus dipicu untuk didekati duluan. Namun, dalam mendekati mereka juga harus pelan-pelan, ya. Ajak berbicara perlahan-perlahan saja, jangan dengan intensitas yang terlalu sering agar mereka tetap nyaman di dekat orang yang baru mengajaknya berkenalan.
Memang butuh waktu yang lebih lama, tetapi ini cukup efektif, lho.
2. Kemampuan Berbahasa Belum Berkembang Optimal
Dalam bergaul atau bersosialisasi dengan orang-orang di sekitarnya, anak perlu memiliki kemampuan berbahasa yang mumpuni.
Menurut Jane Cindy Linardi, untuk anak yang belum optimal perkembangan bahasanya, maka ia akan kesulitan menjalin komunikasi dengan teman-teman sebayanya sehingga mengakibatkan anak minim dalam berinteraksi dan sulit dalam bergaul.
3. Gangguan terhadap Pemrosesan Sensori
Gangguan ini mengakibatkan anak menjadi hipersensitif (sangat sensitif) atau hiposensitif (tidak sensitif) terhadap berbagai rangsangan yang diterimanya dengan lingkungan sekitar.
Salah satu gejala yang sering ditemukan pada anak kecil ketika mengalami gangguan sensori ini adalah sering berteriak atau menangis tanpa sebab.
4. Kurangnya Stimulasi Orang Tua
Nah, di sini orang tua bisa menjadi penyebabnya, lho, sehingga anak jadi sukar bergaul dengan teman sebayanya.
Hal ini bisa terjadi karena anak kurang memiliki aktivitas yang melibatkan interaksi sosial, misalnya playdate, mengikuti ekstrakurikuler, atau kursus-kursus lain.
5. Terlalu Sering Bermain Gadget
Ketika anak sering bermain gadget, ia hanya akan fokus pada gadget-nya saja. Dengan begitu, ini membuat mereka kurang peka terhadap lingkungan sekitarnya.
Kecanduan bermain gadget juga membuat anak hanya membutuhkan gadget-nya saja sehingga mereka abai dalam memenuhi kebutuhannya untuk berinteraksi terhadap lingkungan sosialnya.
Tips Supaya Anak Tidak Sukar Bergaul
1. Atur Jadwal Bermain Anak
Ini merupakan tips yang menarik, karena sebagai orang tua kamu bisa mengajak anak untuk membuat jadwal untuk playdate atau bermain bersama teman-temannya, lho. Tentukan waktu dan tempat di mana mereka akan bermain, ya.
Kalau kamu yang menjadi tuan rumah, ajak anak untuk membantumu dalam menyiapkan berbagai mainan. Bahkan, makanan dan minuman pun harus disiapkan, ya, agar anak tetap terjaga nutrisinya ketika bermain. Makanan dan minuman pun bisa membangun mood anak, lho. Jadi, jangan sampai terlewat, ya.
2. Ajari Anak untuk Berbagi
Berbagi merupakan hal yang penting dalam membangun pertemanan. Nah, sebagai orang tua, kamu harus bisa mengajarkan ini kepada anak, ya. Misalnya, ketika anak playdate, jangan keluarkan seluruh mainannya agar anak mengerti cara bermain bersama-sama dengan temannya.
Dengan begitu, anak tentu akan saling berbagi dan bergantian dalam menggunakan mainannya.
3. Ajari Anak Mengekspresikan Perasaannya
Dalam hal ini kamu bisa pelan-pelan mengajaknya untuk mengungkapkan perasaannya. Contohnya, seperti meminta anak untuk bercerita ketika mereka memiliki rasa tidak nyaman terhadap temannya.
Kemudian, ajari mereka juga untuk berusaha mengungkapkan kepada temannya dengan cara yang halus, tidak menimbulkan ketersinggungan terhadap temannya.
Cara ini bisa dilatih di lingkungan keluarga terlebih dulu, ya, misalnya bebaskan anak untuk mengekspresikan perasaannya ketika sedang tidak nyaman dengan tindakanmu, para orang tua.
4. Bantu Anak untuk Memahami Perasaannya
Dalam berteman, pasti ada kejadian yang melibatkan emosi dan perasaannya. Mislnya, anak akan senang jika temannya mengikuti apa yang ia inginkan. Sebaliknya, anak pun akan sedih jika temannya tidak mau diajak bermain.
Nah, daripada anak langsung marah atau sedih, nasihatkan mereka atau ajari mereka untuk mencari solusi dan meredakan emosinya, ya. Tentu pada tahap ini orang tua harus sabar, ya!
5. Bantu Anak Meningkatkan Kepercayaan Dirinya
Kalau anakmu pemalu, carilah solusi yang efektif bagaimana caranya untuk memperkenalkan diri dengan baik di hadapan orang baru. Ajarkan juga cara mereka berekspresi di depan banyak orang.
Salah satu contoh kecil yang bisa kamu ajarkan adalah ajarkan mereka untuk memesan makanannya sendiri kepada pelayan ketika kamu dan anak sedang makan di restoran.
Nah, bisa juga kamu melatihnya dengan cara-cara yang lain, ya. Jangan lupa juga berikan apresiasi berupa pujian atau lain sebagainya agar mereka senang melakukannya kembali.
6. Melatih Keterampilan Sosial Anak
Ada beberapa keterampilan sosial yang harus dimiliki oleh anak, lho. Pertama, sabar, seperti sabar mengantre atau menunggu sesuatu lainnya. Kedua, bekerja sama. Ketiga, peduli terhadap sesama. Keempat, jangan menyusahkan orang lain ketika sedang marah. Kelima, hindari pertengkaran.
Nah, keterampilan tersebut tentu akan dimiliki oleh anak, kok, asalkan kamu harus selalu melatihnya dengan memberikan contoh kecil terlebih dulu di lingkungan keluarga, ya.
Baca juga: Apa Itu Class Meeting: 7 Kegiatan Seru Yang Harus Dicoba!
Bagaimana? Semoga bisa membantu dan bermanfaat, ya. Jangan lupa dalam menerapkannya, orang tua harus selalu memiliki stok kesabaran yang tidak terbatas, ya, karena melatih anak agar mudah bergaul juga nggak mudah kalau sifat anak cenderung pemalu. Semangat buat para orang tua!
AYO DOWNLOAD APLIKASI WHIZ DAN RASAKAN LANGSUNG KEMUDAHAN FINANSIALMU
Komentar