8 Cara Ibu Mengajarkan Keuangan pada Anak

Cara Ibu Mengajarkan Keuangan pada Anak – Kemampuan mengatur keuangan, baik keuangan pribadi maupun keuangan keluarga, adalah aspek penting yang akan sangat bermanfaat dalam kehidupan seseorang. Oleh karena itu,ada baiknya seorang ibu mengajarkan literasi keuangan kepada anak sejak dini. Tapi, bagaimana cara ibu mengajarkan keuangan pada anak?


Tips-tips Mengajarkan Keuangan pada Anak

Cara Ibu Mengajarkan Keuangan pada Anak

Kali ini, kami akan memberikan tips-tips mengenai cara ibu mengajarkan keuangan pada anak. Simak tips-tipsnya berikut ini!

1. Mulai Sejak Dini

Mengajarkan sang buah hati mengenai keuangan sejak kecil adalah permulaan yang baik dalam proses pendidikan keuangan bagi anak. Bahkan, Anda dapat memulainya tepat ketika mereka sudah dapat berhitung secara dasar.

Awali dengan memberikan pengertian kepada mereka mengenai apa itu uang dan apa kegunaannya dalam kehidupan sehari-hari. Berikan mereka contoh proses transaksi yang Anda lakukan, baik ketika menggunakan uang cash maupun menggunakan debit atau aplikasi dalam handphone Anda.

Dengan demikian, sejak dini mereka sudah mengetahui apa itu uang, fungsinya, dan bagaimana proses transaksi dilakukan.

2. Ajak Mereka Menabung

Cara Ibu Mengajarkan Keuangan pada Anak

Pada awalnya, hubungan mereka dengan uang akan berbentuk transaksi dan mengeluarkan uang. Setelah itu, ajarkan mereka menabung secara rutin dan jelaskan betapa pentingnya menabung bagi kehidupan.

Anda dapat memulai dengan memberikan insentif kepada mereka seperti menabung untuk membeli mainan atau pakaian yang mereka inginkan. Berikan uang sedikit demi sedikit ketika mereka telah mencapai sesuatu, seperti mendapatkan nilai yang bagus di sekolah. Cara lain adalah dengan menabung uang pemberian saudara ketika perayaan keagamaan seperti lebaran dan imlek.

Hasilnya, mereka akan menjadi terbiasa menabung dan memikirkan matang-matang mengenai apa yang akan mereka beli menggunakan uang tabungan tersebut.

3. Berikan Kesempatan untuk Mereka Mendapatkan Uang

Seperti yang telah dijelaskan sedikit dalam poin sebelumnya, ada baiknya jika Anda memberikan kesempatan bagi mereka untuk mendapatkan uang. Bisa dari hadiah untuk mereka yang telah mencapai sebuah prestasi, uang pemberian saudara ketika perayaan keagamaan seperti lebaran dan imlek.

Cara lain adalah, ketika mereka sudah membutuhkan uang saku untuk kebutuhan sehari-hari mereka, Anda dapat mengajarkan mereka untuk menyisihkan sebagian dari uang tersebut untuk ditabung.

Jadi, mereka akan mendapatkan kesempatan untuk mendapatkan uang dan menabung dari pendapatan tersebut.

4. Ajarkan Mereka Membuat Keputusan yang Bijak

Selain memberikan pengertian mengenai uang dan menabung, Anda juga patut mengajarkan mereka mengenai cara mengambil keputusan keuangan yang bijak.

Seorang anak yang menabung kemungkinan besar hanya berpikir mengenai pengeluaran jangka pendek. Seperti untuk membeli mainan, pakaian, atau bertamasya. Oleh karena itu, mereka sebaiknya diberikan pengertian mengenai nilai sebuah barang yang mereka inginkan.

Diskusikan dengan mereka mengenai hal tersebut, dan mereka akan menjadi terbiasa dalam mengambil keputusan pengeluaran yang bijak.

5. Ajarkan Mereka Ringan Tangan

Menjadi ringan tangan atau senang beramal adalah hal yang sangat baik untuk diajarkan kepada anak. Dengan mengajarkan beramal, ia akan lebih mengerti nilai uang dan betapa butuhnya banyak orang di luar sana yang kurang beruntung.

Dengan demikian, ia akan memiliki apresiasi yang lebih baik terhadap nilai uang dan akan lebih senang memberi kepada orang lain.

Baca juga: Peran Pengawasan Orang Tua dalam Aktivitas Keuangan Anak, Apa saja?

6. Ajarkan Strategi Pengeluaran

Dalam mendidik anak literasi keuangan, mereka juga harus diajari strategi mengatur keuangan. Salah satu hal dasar dalam mengelola keuangan adalah strategi pengeluaran. Strategi keuangan tersebut bisa dalam berbentuk membagi uang saku yang diberikan kepada 3 keperluan, yaitu menabung, beramal, dan kebutuhan sehari-hari. Porsi dari masing-masing keperluan adalah 15% untuk menabung, 15% untuk beramal, dan 70% untuk kebutuhan sehari-hari.

Sebagai contoh, Anda memberikan uang saku kepada anak sejumlah 400 ribu untuk sebulan. Saat memberikan uang saku, Anda menjelaskan kepada anak uang tersebut adalah uang sakunya selama sebulan. Sebanyak 60 ribu disisihkan untuk menabung, 60 ribu untuk beramal, dan 280 ribu untuk membeli kebutuhannya selama sebulan, seperti makan, membeli buku, alat-alat sekolah, dan transportasi.

7. Ajak Anak Buat Anggaran Bulanan

Anggaran bulanan akan membantu anak dalam menyusun strategi pengeluaran secara lebih detail. Seperti tempat menabungnya di mana, berapa kali dalam sebulan mereka akan menabung, ke mana mereka akan beramal, dan apa saja kebutuhan mereka dalam sebulan.

Dengan merencanakan secara detail dan membuat anggaran, kemungkinan mereka keluar anggaran dan membutuhkan uang lebih akan menjadi lebih kecil dan akan lebih konsisten dalam mengatur keuangan mereka

8. Jadilah Contoh yang Baik

Cara yang paling utama ketika memberikan pendidikan keuangan kepada anak adalah dengan menjadi contoh yang baik.

Tunjukkan bahwa semua yang telah Anda ajarkan kepada mereka, dapat dilakukan dan Anda pun melakukannya dengan baik. Menabung, membuat anggaran, beramal, dan bijak dalam mengelola keuangan. 

Dengan demikian, mereka akan mencontoh hal-hal baik yang telah Anda lakukan, memahami proses dan caranya secara penuh serta menjadi lebih semangat dalam belajar dan mengelola keuangan mereka.


Bagaimana Ibu? Semoga beberapa tips di atas dapat memberikan gambaran yang jelas kepada Anda mengenai cara ibu mengajarkan keuangan pada anak. Nah, untuk mempermudah proses pendidikan yang penting ini, Whiz menyediakan berbagai fitur menarik yang dapat mempermudah Anda dan anak dalam belajar mengenai literasi finansial dan mengatur keuangan mereka!

AYO UNDUH WHIZ DAN COBA BERBAGAI FITURNYA!