Contoh Sikap Apatis Remaja – Pernahkah kamu merasa tidak peduli dengan lingkungan sekitar? Sebenarnya, hal tersebut sangatlah wajar. Namun, ketidakpedulian yang besar tehadap lingkungan sekitar dapat menyebabkan sikap apatis.
Sikap ini dapat dirasakan oleh semua kalangan usia, termasuk para remaja. Apatis merupakan sikap seseorang saat tidak peduli maupun kekurangan minatterhadap lingkungan sekitarnya. Bahkan, sikap ini dapat menjadi gejala umum dari gangguan depresi mayor maupun kesehatan mental lainnya.
Ada beberapa ciri yang termasuk ke dalam sikap apatis, seperti tidak peduli terhadap hobi, berhenti peduli dengan hubungan pertemanan, kehilangan minat untuk bersosialisasi, dan lain-lain. Jadi, sikap apatis dapat memengaruhi hubungan dengan orang sekitar hingga kehidupan sehari-hari.
Baca Juga: Simak 7 Skill Yang Harus Dimiliki Anak Muda
Penyebab Sikap Apatis Pada Remaja
Seseorang yang apatis akan bersikap cuek dengan orang di sekelilingnya. Sebab, ia menarik diri dari situasi yang ada di sekitar. Sikap apatis tidak hanya merugikan diri sendiri, tetapi juga orang lain.
Sebenarnya, apa saja penyebab dari sikap apatis remaja? Simak penjelasan selengkapnya berikut ini!
1. Kurangnya Rasa Percaya Diri
Tak jarang, sikap apatis pada remaja disebabkan oleh kurangnya rasa percaya diri. Misalnya, kekurangan fisik yang membutnya merasa minder, sehingga takut menjadi bahan cibiran orang-orang sekitar.
Apalagi, penampilan menjadi hal utama bagi para remaja. Jika penampilan tidak sesuai dengan standar secara umum, percaya dirinya akan berkurang.
Dengan demikian, ia memilih untuk menarik diri dari lingkungan sehingga menimbulkan sikap apatis di dalam diri.
2. Tidak Percaya dengan Orang Lain
Selain kurangnya rasa percaya diri, penyebab lainnya yaitu tidak percaya dengan orang lain. Hal ini disebabkan seseorang sering dikecewakan maupun dikhianati oleh orang yang ia percaya.
Hal seperti ini sering kali dirasakan oleh para remaja. Misalnya, ketika di dalam hubungan asmara maupun pertemanan. Ia telah membangun rasa percaya yang begitu kuat hingga banyak menceritakan tentang kondisinya kepada orang tersebut. Namun, ternyata sosok itu justru mengecewakannya.
Kehilangan rasa percaya dengan orang lain akan menyebabkannya enggan untuk bersosialisasi kembali. Ia takut untuk merasa kecewa lagi.
3. Tekanan Emosional
Tekanan emosional juga bisa menjadi penyebab terciptanya sikap apatis pada remaja. Hal ini dipicu oleh perilaku yang tidak menyenangkan dari orang lain. Pada tahap remaja, sering dijumpai adanya tindak bullying. Mulai dari perlakuan secara verbal mapun fisik.
Tentu, seseorang yang menjadi korban bullying akan merasa tersudutkan dan tertekan secara emosional. Oleh sebab itu, ia menjauh dari lingkungan sekitar.
Bullying dan tindakan yang bisa membuat seseorang tertekan harus ditindaklanjuti segera. Selain menimbulkan trauma, hal ini akan membentuk sikap apatis dalam diri.
4. Kurang Rasa Kasih Sayang
Penyebab sikap apatis yang terakhir yaitu kurangnya rasa kasih sayang. Hal ini tentu sering dirasakan oleh para remaja. Pada masa pertumbuhan, seorang remaja tentu perlu sosok untuk membuktikan bahwa ia memang layak untuk disayangi.
Jika hal itu tidak terpenuhi, ia akan merasa kekurangan rasa kasih sayang dan menganggap orang-orang tidak peduli terhadap dirinya. Oleh sebab itu, ia bersikap apatis terhadap sekitar.
Setelah mengetahui faktor penyebab sikap apatis pada remaja, apakah kamu tahu seperti apa contoh sikap apatis pada remaja? Yuk, simak penjelasannya berikut ini!
Baca Juga: 8 Cara Menjaga Kesehatan Mental Keluarga
Contoh Sikap Apatis Pada Remaja
Bermalas-malasan, enggan melakukan sesuatu, dan tidak memiliki gairah untuk melakukan aktivitas adalah contoh-contoh sikap apatis. Semua dari kita pasti pernah berada dalam kondisi tersebut.
Sikap apatis sendiri lumrah ditemui di semua kalangan usia. Tidak hanya terbatas pada usia tertentu saja. Adapun, pada kalangan tertentu, seperti remaja, mereka akan cenderung menghindari aktivitas tertentu.
Menurut ilmu psikologis, apatis terbagi menjadi dua tipe. Apatis yang pertama disebut dengan Bystander Apathy. Bystander Apathy yakni sikap tak acuh atau tak peduli ketika terjadi tindakan kejahatan di sekitarnya. Apatis yang kedua adalah Social Apathy. Sesuai dengan namanya, Social Apathy ditandai dengan gejala keengganan penderita untuk bersosialisasi dengan orang lain.
Lebih lanjut, berikut merupakan beberapa contoh sikap apatis pada remaja.
1. Kurang Bersemangat Beraktivitas
Remaja yang bersikap apatis akan cenderung kurang bersemangat untuk beraktivitas. Sebab, ia hanya ingin menghabiskan waktu dengan bermalas-malasan.
Ia akan mengabaikan seluruh aktivitas karena terlalu lelah untuk mengerjakan sesuatu. Oleh sebab itu, ia menjadi tidak produktif saat menjalani hari.
2. Tidak Merasakan Emosi Apa pun
Selain kurang bersemangat, mereka yang bersikap apatis juga tidak akan merasakan emosi apa pun. Entah hal baik atau buruk yang menimpanya, ia akan merasa biasa-biasa saja.
Respons yang demikian tentu menjadi dampak dari sikap apatis. Ia tidak peduli lagi dengan segala hal yang datang, bahkan hal baik sekalipun.
3. Kurang Berminat Menjalani Hal yang Disukai
Biasanya, orang-orang akan merasa bersemangat untuk melakukan hal yang disukai, seperti menjalani hobi maupun kegiatan yang membuatnya senang. Namun, sikap apatis dapat mengubahnya menjadi orang yang bermalas-malasan. Bahkan, tidak lagi senang melakukan hal yang diminati.
4. Tidak Tertarik dengan Aktivitas Sosial
Bagi orang yang bersikap apatis, mereka akan menarik diri dari lingkungan. Tidak senang mengobrol dengan sekitar, bahkan tidak nyaman untuk mengikuti aktivitas sosial.
Ia merasa tidak percaya diri di tengah keramaian. Kemudian, merasa tidak terkoneksi dengan orang lain karena terus bergumul dengan pikirannya sendiri. Oleh sebab itu, aktivitas sosial dapat menjadi beban besar bagi mereka yang bersikap apatis.
5. Tidak Termotivasi untuk Mencapai Tujuan
Sikap apatis membuat orang bermalas-malasan dan cenderung tidak produktif. Hal ini bisa menjadikannya tidak termotivasi untuk mencapai tujuan.
Ia tidak akan memikirkan hal yang rumit, apalagi mengenai tujuan yang akan dicapai. Sebab, ia bersikap apatis bukan hanya terhadap lingkungan sekitarnya, tetapi juga kepada dirinya sendiri.
Baca Juga: 8 Olahraga Seru Bersama Keluarga
Cara Mengatasi Sikap Apatis Pada Remaja
Nah, Whizmate, kira-kira bagaimana, ya, caranya mengatasi sikap apatis pada remaja? Simak penjelasan berikut untuk mengetahui lebih lanjut!
1. Melakukan Psikoterapi
Merasakan kecemasan yang berlebih hingga selalu dihantui rasa khawatir adalah salah satu gejala apatis. Kekhawatiran mereka dapat berupa ketakutan akan terjadinya sesuatu jika dirinya berinteraksi atau melakukan aktivitas tertentu. Bahkan, mereka juga akan cenderung menjadi tak peduli dengan lingkungan sekitarnya.
Psikoterapi dapat menjadi langkah yang tepat untuk mengurangi sikap apatis. Terapi ini berfokus pada pengubahan pola pikir dan tindakan. Jika sebelumnya penderita apatis cenderung melakukan tindakan dan memiliki pola pikir negatif, psikoterapi akan mengarahkan penderita untuk melakukan hal-hal positif.
2. Mengubah Gaya Hidup
Mungkin, bagi penderita apatis mengubah gaya hidup atau mencoba bersosialisasi dengan orang lain adalah hal yang sulit. Bahkan, tidak menutup kemungkinan hal tersebut kemudian menjadi sebuah proses yang perlu dilakukan secara bertahap.
Selain mencoba bersosialisasi, penderita apatis dapat mencoba melakukan aktivitas yang menyenangkan. Mencari hobi dan melakukan aktivitas yang bermanfaat dapat secara bertahap mengurangi sikap apatis.
Sikap apatis pada remaja sepatutnya perlu menjadi perhatian. Apatis tidak hanya membuat mereka malas atau tampak lesu. Lebih dari itu, apatis dapat menyebabkannya menjadi tak acuh dengan kejadian yang ada di sekitarnya.
Oleh sebab itu, penderita apatis, khususnya remaja, perlu diberikan perhatian untuk mengembalikan kepedulian dan antusiasnya.
3. Lakukan Hobi atau Hal-Hal yang Disukai
Selanjutnya, sikap apatis bisa diatasi dengan melakukan hobi maupun hal-hal yang disukai. Cara ini berusaha untuk mendistraksi adanya pembentukan sikap apatis.
Ketika seseorang merasa senang, ia akan cenderung bisa menularkan hal itu ketika berhubungan dengan orang lain. Oleh sebab itu, penting sekali untuk menyenangkan diri sendiri sehingga tidak selalu menggantungkan bahagia terhadap orang lain.
4. Membangun Komunikasi
Membangun komunikasi adalah salah satu kunci untuk mengatasi sikap apatis pada remaja. Cara ini dapat menguatkan hubungan anak dan orang tua maupun pihak-pihak terkait.
Namun, membangun komunikasi juga membutuhkan waktu. Janganlah memaksakan kehendak seseorang ketika ia memang tidak ingin diganggu. Carilah celah waktu yang tepat supaya komunikasi dapat terjalin dengan baik tanpa adanya paksaan.
5. Bantu Remaja untuk Mengatasi Kesedihannya
Sikap apatis remaja dapat memicu terjadinya depresi serius. Seorang remaja yang menarik diri dri lingkungannya mungkin sedang merasa sangat sedih.
Mungkin, para remaja juga sedang mengalami perubahan fisik dan mental yang tidak stabil sehingga coping mechanism belum tercipta dengan sempurna. Oleh sebab itu, ada baiknya orang dewasa menawarkan bantuan untuk mereka.
Jangan lupa untuk menanyakannya apakah butuh didengarkan saja atau meminta saran. Jika membutuhkan saran atau nasihat, berikanlah yang terbaik sesuai dengan pengalaman dan pengetahuan.
Baca Juga: Apa Itu Social Comparison? Yuk, Ketahui Sekarang!
Itulah penjelasan mengenai definisi, penyebab, contoh, dan cara mengatasi sikap apatis. Ada kalanya setiap orang bersikap apatis. Namun, sikap tersebut haruslah diatasi sehingga tidak berlarut-larut. Semoga kamu bisa mengaplikasikan solusi di atas, ya!
AYO DOWNLOAD APLIKASI WHIZ DAN RASAKAN LANGSUNG KEMUDAHAN FINANSIALMU
Komentar