Hindari Silent Treatment pada Anak – Parents! anak pasti sering melakukan kesalahan, sebagai orang tua kita pasti kesal dan marah. Terkadang ingin menghukumnya, tapi tidak tega. Akhirnya kita justru melakukan silent treatment.
Ternyata menghukum anak dengan cara tersebut berdampak buruk bagi psikologis anak, lho. Mungkin kamu belum paham, silent treatment adalah tindakan menghukum anak dengan mendiamkan anak, tidak berbicara kepada anak, dan mengabaikan kehadiran anak. Dengan harapan anak akan paham apa kesalahannya.
Nah, bagi sebagai orang cara itu merupakan cara yang aman dan efektif karena anak tidak merasakan sakit dan orang tua tidak perlu repot memarahi anak. Tapi ternyata cara tersebut memiliki dampak yang buruk bagi perkembangan psikologis anak.
Karena itu, hindari silent treatment pada anak dan simak beberapa dampak dan cara menghindarnya!
Baca Juga: Memantau Keuangan Anak, Begini Caranya
Dampak Silent Treatment pada Anak
1. Hubungan Orang Tua dan Anak Menjadi Renggang
Ketika orang tua melakukan silent treatment hubungan keduanya akan menjadi renggang. Selain itu, jika dilakukan terus-menerus anak akan merasa tidak nyaman, menjauh, dan tidak mengandalkan orang tuanya lagi. Anak akan menjadi diam dan tumbuh sendirian.
Hubungan yang tidak harmonis antara orang tua dan anak akan membuat keduanya menjadi tidak nyaman. Karena itu, mendiamkan anak bukanlah solusi untuk menghukum anak.
2. Anak Merasa Terasingkan
Saat orang tua mendiamkan anak, akan tumbuh pikiran-pikiran negatif pada diri anak. Ia akan merasa tidak penting bahkan tidak diinginkan oleh orang tuanya.
Padahal masa anak-anak adalah masa penuh rasa ingin tahu. Jika anak diminta untuk berpikir sendiri apa kesalahannya, anak akan merasa bingung dan tertekan.
3. Anak Menjadi Stres
Silent treatment dianggap sebagai salah satu bentuk pelecehan emosional yang berdampak buruk bagi anak. Saat orang tua menghukum anak dengan cara ini, anak akan banyak berpikir, sulit mengekspresikan perasaannya karena takut orang tua marah, merasa tertekan, dan memiliki perasaan bersalah.
Akibatnya anak menjadi stres dan tumbuh menjadi pribadi yang pendiam, takut salah, dan sebagainya.
4. Bisa Menimbulkan Trauma dan Gangguan Fisiologis
Tidak hanya hukuman fisik yang menimbulkan trauma bagi anak. Ternyata dengan mendiamkan anak juga bisa membuat anak menjadi trauma. Anak akan takut dalam memulai sesuatu. Ia akan selalu beripikir untuk menghindari hukuman dan mendapat persetujuan orang tuanya setiap melakukan sesatu.
Saat anak mulai merasakan trauma yang berkepanjangan, anak juga bisa merasakan gangguan fisiologis seperti sakit kepala, gemetar, gugup, sakit perut, dan lain-lain. Hal itu bisa terjadi akibat stres yang diderita oleh anak.
Cara Menghindari Silent Treatment
Setelah melihat dampak yang ditimbulkan cobalah untuk menghindari melakukan silent treatment terhadap anak. Berikut beberapa cara menghindarinya.
1. Selalu Berkomunikasi Setiap Ada Masalah
Kunci dari suatu hubungan adalah komunikasi, begitu juga hubungan orang tua dan anak. Anak-anak tumbuh dengan rasa ingin tahu yang besar, mereka masih belajar dalam melakukan segala sesuatu. Karena itu, orang tua bertugas untuk membimbing anak dan mengingatkan anak. Caranya dengan komunikasi.
Orang tua dan anak bisa berdiskusi dalam menentukan apa yang boleh dan apa yang tidak boleh. Buat juga perjanjian bersama jika anak melakukan kesalahan. Dengan berdiskusi hubungan keduanya akan harmonis dan anak juga tumbuh dengan dukungan orang tuanya.
2. Meminta Anak Mengerjakan Pekerjaan Rumah sebagai Gantinya
Salah satu metode yang dapat digunakan untuk menghukum anak adalah mengerjakan pekerjaan rumah. Orang tua bisa meminta anak untuk membantu membersihkan kamarnya sendiri, menyapu ruang tamu, menyiram tanaman, atau pekerjaan lain.
Orang tua juga bisa meminta anak untuk menyelesaikan tabel perhitungan, membaca satu buku, atau menambah jam belajar anak. Dengan cara tersebut, hukuman yang diberikan akan sangat bermanfaat untuk anak.
3. Beri Tahu Kesalahan Anak dan Alasan Orang Tua Marah
Hal penting yang harus dilakukan orang tua ketika anak melakukan kesalahan adalah memberi tau apa kesalahannya. Selain itu, beri tau juga alasan orang tua marah. Dengan begitu anak akan mengerti dan berusaha untuk tidak mengulang kesalahannya.
Cara tersebut lebih baik daripada mendiamkan anak tanpa penjelasan apapun dan meminta anak merenungi kesalahan yang bahkan tidak ia ketahui.
4. Memberikan Contoh yang Bisa Dipahami Anak
Anak-anak pasti mengikuti perilaku orang tuanya. Jika orang tua memiliki sifat pemarah, gemar memukul, pemalas, dan sebagainya, anak juga bisa tumbuh menjadi seperti itu. Karena itu, orang tua perlu menunjukkan sikap yang baik yang bisa dicontoh oleh anak.
Berilah gambaran kepada anak tentang perilaku baik yang bisa dijadikan teladan.
Baca Juga: Akibat Terlalu Sering Menuruti Permintaan Anak dan Cara Mencegahnya!
Itu dia beberapa dampak dan cara menghindari silent treatment. Marah kepada anak merupakan hal yang wajar, tetapi orang tua juga harus memikirkan cara yang tepat untuk membantu anak tumbuh menjadi pribadi yang baik.
Selain meminta anak melakukan pekerjaan rumah, orang tua juga bisa mengajarkan anak untuk mengelola keuangannya sendiri, lho. Pastinya tetap dalam pantauan orang tua.
Dengan Aplikasi Keuangan Whiz, orang tua bisa memantau keuangan anak. Selain itu, orang tua juga bisa memberikan tugas kepada anak dan memberikan reward atas usaha anak. Engga Cuma itu, ada banyak fitur menarik lainnya yang bisa kalian gunakan.
Ayo Download Aplikasi Whiz dan Rasakan Langsung Kemudahan Finansial Kamu!
Komentar