Jenis-Jenis Laporan Keuangan yang Perlu Kamu Tahu

Sebuah perusahaan dapat menunjukkan hasil kerja yang telah mereka lakukan dalam kurun waktu tertentu dengan laporan keuangan yang mereka hasilkan serta jenis-jenis lporan keuangan yang mereka buat setiap tahunnya. Data-data yang ada dalam laporan tersebut dapat menunjukkan bagaimana kondisi keuangan suatu perusahaan. Maka, sebuah laporan keuangan harus dibuat secara jelas, akurat, dan terstruktur agar kondisi perusahaan dapat secara menyeluruh diketahui.

Nah, laporan keuangan itu ada banyak jenisnya? Sebelum kita menjawab apa saja jenis-jenis laporan keuangan, sebaiknya kita memahami terlebih dahulu apa itu laporan keuangan.

Apa itu Laporan Keuangan?

Dikutip dari Katadata, laporan keuangan adalah sebuah pencatatan dan pelaporan uang serta transaksi yang mereka lakukan. Biasanya, laporan keuangan dibuat pada waktu tertentu sesuai dengan kebutuhan perusahaan, umumnya dilakukan apda kurun waktu satu tahun sekali.

Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI), sebuah organisasi yang berisikan akuntan profesional yang menetapkan serta menyusum kode etik dan standar praktik akuntan di Indonesia, mengatakan bahwa laporan keuangan adalah bagian dari proses pelaporan keuangan.

Laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan posisi keuangan, catatan dan laporan lain serta materi penjelasan yang merupakan bagian integral dari laporan keuangan.

Jenis-jenis Laporan Keuangan

1. Laporan Laba Rugi

Laporan laba rugi adalah laporan utama akuntan dalam mengukur kinerja ekonomi suatu usaha, yaitu pendapatan dikurangi biaya-biaya selama periode akuntansi tertentu.

Jenis laporan keuangan ini memberikan gambaran hasil usaha perusahaan dalam suatu periode tertentu. Dalam laporan laba rugi, Anda dapat melihat jumlah pendapatan, sumber pendapatan, jumlah biaya dan jenis-jenis pengeluaran yang sebuah perusahaan keluarkan dalam periode yang telah ditentukan.

Laporan laba rugi menunjukkan kegiatan operasi yang dilakukan perusahaan untuk periode tertentu. Laporan ini digunakan untuk mengevaluasi kinerja yang telah dicapai perusahaan dan memberikan gambaran tentang pencapaian arus kas di masa mendatang.

2. Laporan Neraca

Laporan neraca biasanya dibuat pada saat tertentu mengenai sumber daya perusahaan, utangnya dan klaim kepemilikan terhadap sumber daya. Laporan keuangan neraca berfungsi untuk menunjukkan kondisi keuangan perusahaan, mulai dari posisi jumlah, jenis aktivitas atau harta, pasiva atau kewajiban, dan ekuitas perusahaan.

Neraca mengandung data yang bermanfaat untuk memberikan dasar data finansial yang dapat digunakan untuk menghitung tingkat pengembalian perusahaan. Selain itu, data ini dapat mengevaluasi permodalan yang dimiliki perusahaan, seperti likuiditas, solvabilitas, dan fleksibilitas keuangan.

Baca juga: 7 Manfaat Laporan Keuangan: Harus Tahu!

3. Laporan Perubahan Modal

Laporan perubahan modal umumnya berisi jumlah dan jenis modal yang dimiliki sebuab perusahaan. Di samping itu, laporan ini menjelaskan perubahan modal dan sebab perubahan itu terjadi.

Laporan ini disebut sebagai laporan perubahan ekuitas pemegang saham untuk perusahaan dengan bentuk perseoran. Laporan perubahan modal dapat mengidentifikasi penyebab perubahan ekuitas pemilik perusahaan atas nilai aktiva bersih atau aktiva miliknya dalam perusahaan.

4. Laporan Arus Kas

Laporan arus kas adalah suatu ringkasan mengenai penerimaan dan pembayaran kas dari suatu perusahaan dalam jangka waktu tertentu.

Laporan ini menunjukan keluar masuknya arus kas dalam perusahaan. Arus kas masuk adalah pendapatan atau pinjaman dari pihak luar, dan arus kas keluar adalah biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan.

Laporan arus kas dapat dibagi mejadi tiga kelompok:

  • Aktivitas Operasional : yaitu seluruh kegiatan dan transaksi yang tidak masuk dalam sebuah investasi dan pembiayaan perusahaan. Arus kas ini berasal dari kegiatan operasional seperti kegiatan produksi, distribusi dan penyediaan jasa.
  • Aktivitas Investasi : yaitu pengembalian persediaan barang dagang, pembelian dan penagihan piutang, pembayaran pinjaman, pengadaan serta penjualan ekuitas dan harta kekayaan perusahaan.
  • Aktivitas Pendanaan atau Pembiayaan : adalah perolehan dan pemberian sumber daya dari dan kepada pemilik dari investasi, peminjaman, serta pembayaran kembali utang.

5. Laporan Catatan atas Laporan Keuangan

Terakhir adalah laporan catatan atas laporan keuangan. Laporan ini menjelaskan alasan mengapa sebuah laporan keuangan dibuat agar penyebabnya menjadi jelas.

Hal ini dilakukan agar pembaca laporan-laporan tersebut mampu memahami data keuangan dalam laporan keuangan yang telah dijelaskan di atas.

Sekian penjelasan mengenai laporan keuangan dan jenis-jenisnya. Semoga penjelasan di atas dapat membantu Anda memahami aspek-aspek tertentu dalam kegiatan membuat laporan keuangan besera jenis-jenisnya yang umum ditemukan dalam lingkungan perusahaan dan bisnis.

Untuk laporan keuangan yang bersifat pribadi, mungkin Anda mengalami kesulitan mencatat semua pemasukkan dan pengeluaran yang Anda lakukan selama sebulan. Tapi, jangan khawatir! Whiz memiliki fitur pencatatan otomatis yang akan sangat memudahkan Anda dalam mencatat semua transaksi yang Anda lakukan.

YUK BERKENALAN DENGAN WHIZ!