Kesalahan Mendidik Anak – Menjadi orang tua memang bukan hal yang mudah. Orang tua memiliki tanggung jawab yang besar untuk mendidik dan membentuk kepribadian anak agar tumbuh dengan baik.
Parents, kamu pasti ingin yang terbaik bagi anakmu. Berusaha memberikan yang mereka inginkan agar mereka tumbuh dengan sehat dan menjadi pribadi yang baik di masyarakat.
Pada kenyataannya, tidak ada orang tua yang sempurna, ada saja orang tua yang secara sadar atau tidak sadar melakukan kesalahan dalam mendidik anak-anaknya. Apa saja kesalahan yang mungkin terjadi dalam mendidik anak? Simak artikel berikut, yuk!
Baca Juga: 7 Kegiatan Keluarga Selama Pandemi
7 Kesalahan Mendidik Anak yang Kerap Tak Disadari
Mendidik anak bukanlah tanggung jawab yang mudah. Ketika orang tua salah dalam mendidik anak, bisa saja mereka tumbuh menjadi pribadi yang buruk di masyarakat. Karena itu, orang tua harus menghindari kesalahan saat mendidik anak.
Berikut 7 kesalahan dalam mendidik anak yang kerap tak disadari oleh orang tua.
1. Tidak Menunjukkan Kasih Sayang dan Dukungan
Mendidik anak bukan hanya menyediakan yang dia butuhkan. Anak juga memerlukan kasih sayang dan dukungan dari orang tuanya. Ketika orang tua tidak menunjukkan kasih sayangnya, anak akan merasa tidak memiliki ikatan emosional dengan orang tuanya.
Menunjukkan kasih sayang bisa berupa menemani anak dengan menghabiskan waktu bersama, memberikan pelukan, dan mendukung setiap pertumbuhan yang terjadi dalam diri anak.
2. Memberi Teguran secara Berlebihan
Anak-anak pasti sering melakukan kesalahan yang membuat orang tua marah. Setiap orang tua pasti pernah menegur anaknya. Tapi, menegur dan memarahi anak secara berlebihan juga tidak baik bagi psikologis anak, lho.
Anak bisa merasa depresi karena tertekan akibat omelan dari orang tuanya. Jadi, berusahalah untuk menegur anak dengan cara yang baik dan selalu memberi pengertian kepada anak. Jelaskan apa kesalahannya sehingga orang tua perlu memberi teguran kepada mereka.
3. Memiliki Harapan yang Tidak Realistis
Setiap orang tua pasti memiliki harapan untuk anak-anaknya, entah dalam bentuk hobi, cita-cita, keahlian, dan lain-lain. Sebenarnya memiliki harapan yang baik untuk anak adalah hal wajar, tapi menjadi tidak wajar jika harapan yang diinginkan orang tua sangat tidak realistis dan cenderung memaksa.
Anak-anak pasti memiliki pilihan dan keahliannya masing-masing. Memaksa anak untuk menuruti harapan orang tua bisa membuat anak tertekan dan merasa tidak memiliki pilihan untuk hidupnya. Mendidik anak harus dibarengi dengan dorongan atas pilihan yang ingin dijalani oleh anak.
4. Menetapkan Aturan atau Batasan
Membiarkan anak hidup bebas tanpa aturan juga bisa menjadi masalah dalam mendidik anak. memberikan kebebasan bukan berarti tidak menetapkan aturan atau batasan.
Anak-anak juga membutuhkan aturan, batasan, dan rutinitas yang konsisten. Jika membiarkan anak hidup semaunya, anak akan tumbuh menjadi manja dan tidak bisa diatur. Oleh karena itu, terapkanlah aturan dan batasan yang cukup, seperti harus pulang sebelum jam makan malam atau boleh bermain dengan teman, tetapi tetap harus memberi kabar.
5. Sering Membandingkan Anak
Siapa yang pernah dibandingkan dengan anak tetangga?
Setiap orang pasti akan merasa kesal saat dibanding-bandingkan, termasuk anak-anak. Sudah menjadi hal biasa saat orang tua membandingkan anak mereka dengan anak tetangga, saudara, teman, dan lain-lain. Cobalah untuk tidak mengikuti kebiasaan itu.
Membandingkan anak akan membuat mereka merasa tidak berguna. Bisa saja mereka menanamkan amarah ke dalam diri mereka dan siap meledak kapan pun itu. Saat anak merasa kesal, mereka meluapkan amarahnya dan membuat hubungan orang tua dan anak menjadi tidak harmonis.
6. Terlalu Protektif
Melindungi anak memang hal yang baik, tetapi jika terlalu protektif akan sangat berdampak pada pertumbuhan anak.
Berilah kebebasan kepada anak untuk bermain bersama teman, pergi keluar rumah, dan mencoba hal baru. Terlalu mengekang anak, akan membuat mereka tumbuh dengan ketakutan dan tidak berani mengambil risiko apapun.
7. Tidak Menjadi Panutan yang Baik
Tanpa disadari, terkadang orang tua lupa bahwa sikap buruk anak tercermin dari pola asuh orang tuanya. Anak-anak sangat pintar meniru apa yang dilakukan oleh orang tua. Entah itu kebiasaan, perilaku, sifat, dan sebagainya.
Jika orang tua tidak bisa memberikan contoh dan menjadi panutan yang baik bagi anak, maka anak tersebut akan tumbuh sama seperti orang tuanya. Cobalah memberikan contoh-contoh perilaku yang baik saat di rumah bersama anak dan tanamkan perilaku tersebut agar menjadi kebiasaan baik bagi anak.
Baca Juga: Cara Membantu Anak Mengerjakan Tugas selama Belajar dari Rumah
Merawat anak juga harus dibarengi dengan cara mendidik anak yang baik. Salah satu cara mendidik anak yang baik adalah dengan memberikan pendidikan keuangan untuk anak. anak-anak juga harus diajari cara mengelola keuangan untuk masa depannya.
Aplikasi Keuangan Whiz bisa membantu anak dan orang tua mengelola keuangan dengan cara yang asyik dan tentunya menarik.
Komentar