efek game pada finansial

Pengaruh Game Terhadap Finansial Anak

Pengaruh Game Terhadap Finansial Anak – Era digital membawa perubahan ke berbagai bidang. Salah satunya yaitu sistem permainan anak-anak. Dahulu, permainan anak masih dilakukan secara tradisional. Kini, anak-anak cenderung menggandrungi permainan online atau biasanya disebut sebagai game online.

Game ini harus terhubung dengan jaringan internet dan dimainkan di komputer, laptop, dan perangkat lainnya. Menurut hasil observasi dari Ardanareswari (2003), game online ternyata banyak dimainkan oleh kalangan pelajar. Bahkan, mereka rela untuk membolos sekolah dan menghabiskan beberapa rupiah.

Saat ini, banyak game yang menggunakan uang atau disebut in-game currency supaya permainannya lebih seru. Biasanya, in-game currency bisa ditemukan dalam game berjenis free installation. Lantas, apakah in-game currency dapat membantu anak untuk mempelajari finansial?

Yuk, simak penjelasan lebih detail mengenai in-game currency berikut ini!

Baca Juga: Mengenal Keluarga Kelas Menengah di Indonesia


Apa itu in-game currency?

In-Game Currency

In-game currency merupakan mata uang yang terdapat di dalam sebuah game. Biasanya, in-game currency digunakan untuk membeli barang-barang yang mendukung permainan, seperti baju, peralatan, senjata, dan akses lainnya.

Terdapat dua jenis in-game currency. Pertama adalah uang premium, yaitu in-game currency yang dapat dibeli menggunakan uang asli. Uang premium ini dibeli langsung oleh gamer melalui game itu sendiri atau dapat juga melalui marketplace pihak ketiga. Lalu, jenis kedua adalah in-game currency yang dapat diperoleh dengan memainkan game tersebut. Jadi, tidak memerlukan uang asli seperti jenis sebelumnya.

Nah, kira-kira bagaimana in-game currency memengaruhi finansial anak? Yuk, simak beberapa pengaruh game terhadap finansial anak berikut ini!

Pengaruh Game Terhadap Finansial Anak

pengaruh game terhadap literasi finansial anak

1. Terobsesi dengan Game

Kecenderungan menyenangi sesuatu membuat seseorang menjadi terobsesi dan melakukan apa pun demi mendapatkan sesuatu yang disenangi. Jika sudah berlebihan maka itulah yang disebut dengan kecanduan. 

Kecanduan permainan online memungkinkan anak untuk melakukan tindakan menghamburkan uang yang dimiliki. Tentu hal ini berpengaruh terhadap finansial anak dan secara tidak langsung juga akan memengaruhi finansial keluarga.

Anak yang menghamburkan uang akan memengaruhi keuangan keluarga. Mengapa demikian? Anak masih menjadi “tanggungan” orang tua dan anak masih menggunakan uang yang diberikan oleh orang tua saat mereka menghamburkannya untuk permainan online.

Pengeluaran keluarga akan mendapatkan dampak dari kecanduan anak atas game online-nya. Jika pengeluaran keluarga akan terdampak maka begitu pula dengan finansial anak yang akan mendapatkan efek dari kecanduan anak dengan game online-nya.

2. Pemborosan Uang

pemborosan uang

Game online memang mengasyikkan bagi anak. Namun, di sisi lainnya, anak yang rela menggunakan uang mereka untuk melakukan pembelian di dalam game online memungkinkan anak melakukan pemborosan.

Sifat boros anak akan memengaruhi pengeluaran anak yang semakin meningkat. Bahkan, keuangan pengeluaran anak yang meningkat mungkin akan dibarengi dengan tidak terakomodasinya kebutuhan lain akibat besarnya pengeluaran untuk game online.

3. Tidak Memperhatikan Skala Prioritas

Anak adalah anggota keluarga yang masih mengalami proses tumbuh dan berkembang. Tidak terkecuali proses mempelajari banyak hal. Salah satu yang dipelajari anak adalah pengaturan finansial.

Seorang anak yang masih belum stabil emosinya tentu memerlukan bimbingan orang tua dalam melakukan banyak hal. Anak yang memiliki uang, sekaligus menyukai game online cenderung membelanjakan uangnya untuk permainan yang ia mainkan.

Dengan emosi yang belum stabil, anak dapat membelanjakan uangnya tanpa memperhitungkan terlebih dahulu skala prioritasnya. Hal ini yang kemudian dapat mengakibatkan terganggunya finansial anak.

4. Termotivasi untuk Menabung dalam Game

pengaruh game terhadap finansial anak

Selain dampak negatif, game juga memiliki dampak positif bagi finansial anak. Tidak semua permainan dapat dimainkan gratis, terdapat beberapa permainan yang harus dibeli untuk dapat memainkannya.

Kondisi demikian membuat anak termotivasi untuk menabung. Anak akan menabung demi membeli permainan kesukaannya. Jangan salah! uang dalam game juga bisa ditabung, loh! Jadi, Whizparent dapat mulai mengajarkan anak untuk menabung melalui game.

Contohnya, terdapat in-game currency di dalam game Pokemon Unite yang disebut dengan Aeos Gems. Uang itu digunakan untuk membeli Pokemon yang baru, skins pemain, dan sebagainya. Nah, Whizparent dapat melatih finansial anak dengan mengumpulkan Aeos Gems. Selain itu, fitur-fitur Pokemon juga dapat dijadikan target dalam menabung, loh!

Selain itu, menabung juga dapat diajarkan melalui pengumpulan in-game currency yang diperoleh dengan memainkan game itu sendiri. Dalam Pokemon Unite, Aeos Ticket, Aeos Coin, dan sebagainya dapat ditabung. Jika jumlahnya sudah mencukupi, barang yang diinginkan di dalam game akan dapat terbeli.

5. Melatih Finansial untuk Berjualan

Di samping menjadi pembeli, anak juga dapat menjadi penjual di dalam game, loh. Misalnya, dalam game Roblox, anak dapat menciptakan desain baju atau barang lainnya yang menarik. Bahkan, anak dapat memperoleh pendapatan dengan menjual karyanya tersebut. Jadi, ia juga dapat menyalurkan kreativitasnya melalui game.

Selain itu, dalam beberapa game online, terkadang ada hal-hal yang sulit didapatkan. Nah, anak-anak dapat memanfaatkan hal itu sebagai peluang usaha.

Anak yang gemar bermain game, khususnya game online dapat menjual jasa menaikkan level karakter, hal tertentu yang sulitdidapatkan. Bahkan, anak dapat menjual akun game yang sudah mencapai peringkat atau level tertentu. 

Namun, bisnis yang dilakukan anak tetap harus berada di bawah pengawasan Whizparent, ya. Orang tua tidak dapat melepas anak yang berjualan begitu saja. Selain itu, anak yang masih dalam masa pembelajaran memerlukan bimbingan dan arahan orang tua. Hal ini dilakukan untuk menghindari terjadinya penipuan dalam jual beli.

6. Nilai Uang dan Barang

Melalui in-game currency, Whizparent juga dapat mengenalkan tentang niai uang dan barang, loh. Serupa dengan uang asli, uang dalam game juga memiliki nilainya tersendiri. Jika pemain memiliki uang yang cukup, tentu ia dapat membeli barang-barang yang diinginkannya di dalam game.

Whizparent dapat bertanya kepada anak tentang alasan mereka memilih untuk membeli satu barang dibanding barang lainnya. Dengan begitu, anak mengetahui nilai uang dan nilai barang yang diinginkan.

7. Belajar untuk Membuat Anggaran

pengaruh game terhadap finansial anak

Game online dapat mengajarkan anak mengenai anggaran. Misalnya, ketika mereka ingin membeli game baru maupun membeli barang-barang tertentu di dalam game. Hal itu membutuhkan uang, baik menggunakan tabungan anak atau dari orang tua. Tentunya, akan ada pembicaraan mengenai hal tersebut mengenai harga atau nilai dari game yang diinginkan.

Hal-hal seperti itu sebaknya dibicarakan dengan anak supaya mereka dapat belajar mengani anggaran, nilai barang dan uang yang akan dikeluarkan, dan menentukan apakah sesuatu yang mereka inginkan memang memiliki harga yang layak dan sesuai dengan keuangan.

8. Belajar Transaksi

Proses transaksi di dalam game dapat Whizparent gunakan untuk melatih anak bertransaksi, loh. Mereka dapat mempergunakan uang di dalam game untuk bertransaksi.

Misalnya, dalam game Roblox terdapat marketplace untuk menjual berbagai desain baju dari pemain seluruh dunia. Anak dapat membeli baju-baju tersebut. Nah, mereka tentu akan membelinya dengan uang di dalam game tersebut bernama Robux.

Lalu, adakah rekomendasi in-game currency yang cocok untuk dimainkan? Nah, inilah beberapa rekomendasi game yang populer dan cocok dimainkan!

3 Rekomendasi Game Populer untuk Anak

Ada banyak game yang menggunakan in-game currency untuk menambah keseruan bermain game. Berikut ini beberapa rekomendasi game populer dan cocok untuk dimainkan oleh anak!

1. Pokemon Unite

Pokemon Unite adalah game online gratis yang yang mempertemukan pemain dari seluruh dunia dalam pertarungan menggunakan tim lima lawan lima. Sebagai salah satu franchise media yang paling terkenal di dunia, Pokemon kemungkinan besar sudah dikenal baik oleh anak, mau pun orang tua. Game ini tersedia dalam Android, iOS, dan Nintendo Switch

2. Roblox

Roblox merupakan platform dan system kreasi game yang dapat digunakan oleh siapa pun dengan gratis. Nah, di Roblox ini terdapat jutaan game kreasi yang dapat diaminkan kapan saja tanpa mengeluarkan sepeserpun. In-game currency hanya digunakan untuk membeli baju, skins, barang-barang, dan beberapa akses untuk game ekslusif. Game ini tersedia dalam Windows, MacOS, Android, dan iOS.

3. Minecraft

Minecraft adalah game petualangan dengan penekanan dalam pengelolaan sumber daya pemain. Melalui game ini, anak dapat belajar mengelola sumber daya yang mereka miliki dengan tujuan bertahan hidup. Game ini tersedia dalam Windows, MacOS, Playstation, Android, dan lain-lain.

Baca Juga: Daftar Game untuk Melatih Finansial Anak yang Seru!


Nah, itulah beberapa pengaruh game terhadap finansial anak. Jadi, game dapat memberi dampak positif untuk anak. Bahkan, anak bisa mempelajari literasi finansial melalui game. Selain game, Whizparent juga bisa menggunakan aplikasi keuangan Whiz untuk mengajari anak tentang literasi finansial.

AYO DOWNLOAD APLIKASI WHIZ DAN RASAKAN LANGSUNG KEMUDAHAN FINANSIALMU!