Pengaruh Inflasi Terhadap Keuangan Keluarga

Anda pasti familiar dengan istilah inflasi. Fenomena yang terjadi kepada sebuah perekonomian negara ini sering kali disebut-sebut di berbagai macam media, dari televisi, video daring, hingga pembicaraan hangat di media sosial. Akan tetapi, apa itu inflasi, dan apa pengaruh inflasi terhadap keuangan keluarga? Simak penjelasannya berikut ini.


Apa itu Inflasi?

Dikutip dari artikel yang diterbitkan oleh situs milik Bank Indonesia, Inflasi dapat diartikan sebagai kenaikan harga barang dan jasa secara umum dan terus menerus dalam jangka waktu tertentu

Inflasi bisa disebabkan oleh berbagai faktor. Kementerian Keuangan, dalam situsnya mengatakan bahwa ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan inflasi, yaitu adanya permintaan yang tinggi dari biasanya terhadap suatu barang atau jasa yang membuat harga barang atau jasa tersebut meningkat.

Selain itu, inflasi dapat disebabkan oleh peningkatan biaya produksi, bertambahnya jumlah uang yang beredar di masyarakat, serta jumlah permintaan dan penawaran yang tidak seimbang.

Baca juga: Peran Perempuan dalam Keuangan Keluarga

Pengaruh Inflasi Terhadap Keuangan Keluarga

Meskipun inflasi biasanya disebabkan oleh situasi perekonomian suatu negara secara keseluruhan, efek atau pengaruhnya tentu akan dirasakan oleh sebagian besar masyarakat. Pengaruhnya terhadap keuangan keluarga dapat dijelaskan melalui contoh berikut.

Pada tahun 2010, atau mungkin sebelumnya, apakah Anda ingat apa saja yang dapat Anda beli untuk kebutuhan keluarga di supermarket dengan uang Rp100.000? Bagaimana jika Anda bandingkan dengan sekarang? 

Jika diingat-ingat, Anda akan terbayang sebanyak apa uang Rp100.000 dapat mengisi keranjang belanja Anda di tahun 2010. Sedangkan, sekarang mungkin jumlah barang yagn akan Anda dapatkan dengan uang sejumlah itu lebih sedikit dari apa yang dapat Anda beli sebelumnya. 

Contoh lainnya adalah jika Anda biasa jajan makanan atau minuman tertentu, misalnya seporsi mie ayam, apakah Anda ingat berapa harganya di tahun 2005, 2010, dan 2015? Bagaimana dengan harganya sekarang? Tentu saat ini seporsi mie ayam sudah lebih mahal dari tahun-tahun sebelumnya, walaupun hanya naik sedikit.

Oleh karena itu, pengaruhnya terhadap keuangan keluarga adalah daya beli sebuah keluarga untuk memenuhi kebutuhannya sehari-hari, mulai dari makanan, pakaian, kesehatan, dan lain sebagainya, terus berkurang. 

Memang terdengar menakutkan, tetapi apakah ada cara mengatasinya?

Cara Menghadapi Dampak Inflasi dalam Keuangan Keluarga

Ada beberapa cara yang dapat Anda dan keluarga lakukan untuk meringankan pengaruh inflasi terhadap keuangan keluarga. Singkatnya, dengan memiliki rencana anggaran bulanan yang baik, Anda dapat menjaga kesehatan keuangan keluarga Anda meskipun sedang saat dalam masa inflasi. Simak penjelasannya berikut ini!

1. Buat Anggaran Bulanan

Anggaran bulanan yang Anda buat akan mengandung pemasukan dan pengeluaran yang keluarga Anda miliki. Anda dapat memperhitungkan berapa jumlah uang yang masuk, berapa yang digunakan untuk kebutuhan bulanan keluarga, berapa yang ditabung, dan berapa yang masuk ke dana darurat. 

Dengan demikian, Anda akan memiliki gambaran atau bayangan yang lebih jelas terhadap keadaan keuangan keluarga Anda, dan dapat mengalokasikan, mengurangi, atau mengatur dana yang diperlukan ketika terjadi inflasi.

2. Pahami dan Pantau Keadaan Keuangan Negara

Bukan berarti Anda harus menjadi seorang ahli keuangan negara. Hanya saja, ada baiknya jika Anda dan keluarga peka terhadap keadaan finansial negara, walaupun hanya dasarnya saja.

Jadi, Anda dapat mempersiapkan dana dan kebutuhan-kebutuhan penting lainnya ketika inflasi datang, dan keluarga Anda akan siap ketika barang atau jasa yang dibutuhkan naik harganya.

3. Buatlah Dana Darurat

Dengan memiliki dana darurat, Anda akan memiliki safety net yang dapat Anda gunakan ketika pengeluaran kebutuhan keluarga menjadi lebih mahal dari sebelumnya. 

Sesuai dengan namanya, dana darurat hanya boleh digunakan dalam keadaan darurat dan tidak boleh disentuh ketika tidak benar-benar dibutuhkan. Oleh karena itu, sebaiknya dana darurat disimpan di rekening tabungan lain dan tidak menyatukannya dengan rekening yang digunakan sehari-hari

4. Menabung

Tentunya, menabung juga salah satu aspek penting yang dapat Anda dan keluarga lakukan untuk mempersiapkan diri menghadapi inflasi. Dengan rutin menabung, Anda dan keluarga akan memiliki simpanan uang yang lebih ketika Anda membutuhkannya. 

Namun, berbeda dengan dana darurat, uang tabungan Anda benar-benar tidak boleh disentuh untuk kebutuhan sehari-hari, karena setiap tabungan memiliki tujuan dan target pembeliannya sendiri, baik untuk berjaga-jaga ketika seorang anggota keluarga jatuh sakit, atau kebutuhan lainnya.


Demikian penjelasan mengenai inflasi dan bagaimana cara menghadapinya agar keuangan keluarga Anda tidak terganggu dan tetapi stabil. Untuk membantu Anda dalam mengatur keuangan keluarga, aplikasi keuangan Whiz akan memudahkan Anda dalam mengatur keuangan!

Ayo Download Aplikasi Whiz dan Rasakan Langsung Kemudahan Finansial Kamu!