Peran Orang Tua dalam Perkembangan Anak—Setiap orang tua pasti ingin hal yang terbaik untuk tumbuh kembang anak. Tetapi, sebenarnya apa saja sih peran orang tua dalam mendukung perkembangan anak? Sebelum mulai, yuk kita kenali jenis-jenis perkembangan anak!
Ada empat jenis perkembangan anak, yaitu perkembangan kemampuan fisik, perkembangan kemampuan kognitif, perkembangan kemampuan sosio-emosional, dan perkembangan kemampuan berbahasa. Orang tua dapat melihat perkembangan fisik melalui tubuh anak, sementara untuk kognitif, sosio-emosional, dan bahasa, orang tua perlu bersikap peka dan memantau bagaimana anak bersikap dan berbicara kepada orang lain.
Peran orang tua dalam perkembangan anak bisa berbeda-beda pada setiap jenisnya, tetapi bisa juga sama karena pada intinya perkembangan anak terjadi dalam sebuah kesatuan. Untuk itu, penting untuk mengetahui peran-peran tersebut agar anak tumbuh sehat & cerdas!
Baca Juga: Mengajarkan Tanggung Jawab Anak
8 Peran Orang Tua dalam Perkembangan Anak
Empat jenis perkembangan anak tersebut sangat krusial untuk anak, sehingga orang tua harus turut mendukung dan memastikan peran mereka ikut membantu perkembangan tersebut. Berikut ada 8 peran orang tua dalam perkembangan anak yang bisa dilakukan!
Memenuhi Gizi Anak
Pada masa pertumbuhan dan perkembangan anak, mereka membutuhkan gizi yang cukup dan berkualitas sebagai pendukung perkembangannya. Pastikan makanan dan minuman yang diberikan telah sesuai dengan anjuran ahli gizi. Pastikan juga makanan yang diberikan selalu bersih dan aman untuk dikonsumsi anak. Apabila gizi anak terpenuhi, perkembangan anak dalam segala aspek juga akan baik.
Memberikan Pendidikan yang Berkualitas
Saat ini, ada banyak sekali sekolah dengan berbagai jenis kurikulum yang berbeda-beda. Tidak hanya sekolah formal, ada juga sekolah informal seperti tempat kursus sebagai pertimbangan tambahan kemampuan anak. Akibatnya, orang tua dan anak dihadapkan dengan berbagai pilihan instansi.
Oleh karena itu, peran orang tua sangat berpengaruh dalam pengambilan keputusan ini. Orang tua harus memastikan sekolah mana yang kurikulumnya cocok dengan minat dan bakat anak, dan juga cocok untuk mendukung jenjang pendidikan anak di masa depan. Pendidikan yang berkualitas akan menghasilkan anak yang berprestasi, berbakat, dan penuh percaya diri.
Mengajarkan Empati
Tidak hanya perkembangan fisik dan kognitif, perkembangan sosio-emosional anak juga perlu diperhatikan sejak dini. Salah satu cara untuk mengasahnya adalah dengan mengajarkan empati. Aajrkan anak untuk peka terhadap fenomena sosial yang terjadi di sekelilingnya dan tanya apa yang mereka rasakan.
Semua bisa dimulai dari hal yang kecil, contohnya ketika ada temannya yang bersedih, coba ajak anak untuk memahami rasa sedih yang dialami temannya. Tuntun anak untuk memberikan respon yang baik juga.
Bermain Bersama Anak
Bermain bersama anak menjadi kegiatan yang menyenangkan sekaligus membantu perkembangan fisik anak. Ketika bermain, anak menjadi aktif dan terbiasa menggunakan fisiknya untuk bergerak. Hal tersebut membantu perkembangan otak dan syaraf motorik anak.
Mengajarkan Hidup Sehat
Hidup sehat harus dibiasakan sejak dini agar sehat ketika dewasa. Hidup sehat ada dalam berbagai wujud, mulai dari olahraga, makan sayur dan protein, membersihkan tempat tinggal, dll. Apabila anak berada dalam lingkungan yang sehat, perkembangan fisik dan mentalnya juga akan terpengaruh. Kondisi lingkungan yang kondusif akan membuat anak semakin kreatif dan aktif.
Melatih Berpikir Kritis
Anak-anak sering kali mengajukan berbagai pertanyaan unik kepada orang tuanya. Di sinilah peran orang tua sangat menentukan pola pikir anak nantinya. Jangan langsung menjawab pertanyaan anak, coba tuntun mereka untuk menemukan jawabannya sendiri. Hal tersebut akan melatih anak untuk berpikir kritis dan mengembangkan kemampuan kognitifnya.
Mengajarkan Bahasa
Anak-anak cenderung lebih mudah mempelajari dan memahami bahasa baru dibandingkan orang dewasa. Hal tersebut dapat dimanfaatkan orang tua untuk mengajari kosa kata baru atau bahkan bahasa baru ke anak. Tidak hanya menambah ilmu pengetahuan, perkembangan kemampuan bahasa anak juga akan lebih baik.
Mendengarkan Cerita Anak
Terkadang, orang tua terlalu sibuk dengan pekerjaan atau terlalu lelah untuk serius mendengarkan cerita anak. Padahal, dari cerita-cerita tersebut kita bisa lebih mengenal anak dan menjalin hubungan yang lebih erat.
Tak hanya itu, dengan mendengarkan cerita anak, mereka akan merasa dihargai dan emosinya divalidasi. Hal tersebut sangat berpengaruh pada perkembangan kemampuan sosio-emosional anak. Mereka akan paham bagaimana cara mengontrol emosi dan bagaimana cara berkomunikasi dengan baik.
Dengan peran-peran tersebut, Anda bisa memastikan kualitas perkembangan anak telah optimal. Yuk, mulai ajarkan si kecil dalam mengatur keuangan menggunakan Aplikasi Keuangan Whiz!
Komentar