perbedaan gaji dan upah

Perbedaan Gaji dan Upah: Simak 6 Poin Penting Ini!

Perbedaan Gaji dan Upah – Kamu tentu sudah tidak asing lagi dengan kata gaji dan upah. Kedua istilah tersebut sebenarnya mengacu pada pengertian, di mana setiap pekerja yang telah menyelesaikan kewajiban dalam sebuah pekerjaan akan mendapatkan imbalan dalam kurun waktu tertentu.

Seringkali kebanyakan orang menganggap kedua istilah tersebut memiliki pengertian yang sama. Namun, sebenarnya kedua istilah tersebut berbeda. Kebanyakan perusahaan memang menggunakan istilah gaji untuk memberikan imbalan kepada karyawan. Lantas, apa sajakah perbedaan dari gaji dan upah? Simak pengertian serta 6 poin penting perbedaan gaji dan upah di bawah ini, ya!

Baca Juga: 7 Tempat Menyimpan Uang Paling Aman di Rumah


Pengertian Gaji dan Upah

perbedaan gaji dan upah

1. Pengertian gaji

Gaji dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) diartikan sebagai upah kerja yang dibayar dalam waktu yang tetap; balas jasa yang diterima pekerja dalam bentuk uang berdasarkan waktu tertentu. Istilah gaji sendiri memang tidak tertuang dalam peraturan perundang-undangan Republik Indonesia.

Namun, seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, perusahaan lebih populer menggunakan istilah gaji pada karyawannya. Biasanya perusahaan akan memberikan imbalan berupa gaji pada karyawan setiap bulan yang sudah ditetapkan perusahaan. Contohnya, kamu akan mendapatkan gaji sesuai dengan waktu dan nominal yang sudah disepakati kontrak awal antara karyawan dengan perusahaan.

2. Pengertian upah 

Sementara pengertian upah sendiri sudah tercantum dalam peraturan perundang-undangan. Upah dalam UU No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, yaitu hak berupa uang sebagai imbalan pekerjaan yang telah dilakukan dari pengusaha atau pemberi kerja kepada pekerja/buruh yang ditetapkan dan dibayarkan sesuai dengan perjanjian kerja, kesepakatan, atau undang-undang termasuk tunjangan untuk pekerja/buruh dan keluarganya.

Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), upah adalah uang dan sebagainya yang dibayarkan sebagai pembalas jasa atau sebagai pembayar tenaga yang sudah dikeluarkan untuk mengerjakan sesuatu; gaji; imbalan.

Sederhananya, upah berarti tidak dikaitkan dengan uang ataupun waktu yang ditetapkan seperti gaji. Upah bisa berupa barang, makanan, logam mulia, dan lain sebagainya. Pemberian waktu upah juga tidak berpaku dalam rentang waktu 1 bulan. Bisa jadi setelah pekerjaan selesai dalam waktu 2 minggu, upah langsung diberikan pada pekerja tersebut.

Perbedaan Gaji dan Upah

gaji dan upah

Terdapat 6 poin faktor yang menjadi perbedaan antara gaji dan upah. Apa saja itu? Berikut penjelasannya.

1. Tingkat Jabatan

Perbedaan pertama dari gaji dan upah berada di tingkat jabatan yang dimiliki seorang karyawan. Dalam sebuah perusahaan, terdapat hierarki organisasi yang membedakan setiap level karyawan. Level tersebut dibagi menjadi level atas dan level bawah, di mana setiap level memiliki hak dan tanggung jawab yang berbeda.

Pada umumnya gaji akan diberikan pada pekerja level atas seperti manajer dan karyawan tetap. Sementara upah akan diberikan pada pekerja level bawah, misalnya petugas kebersihan yang bertugas membersihkan kantor seminggu 2 kali.

2. Status Kepegawaian

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, gaji akan diberikan pada karyawan tetap ataupun karyawan kontrak dalam waktu tertentu sesuai dengan kesepakatan. Sementara berbeda dengan upah yang akan diberikan kepada pekerja harian, pekerja lepas, atau pekerja musiman.

3. Komponen Penyusun

Dalam gaji, terdapat sejumlah komponen penyusun gaji yang diterima karyawan, yakni tunjangan yang sesuai dengan peraturan perundang-udangan. Tunjangan tersebut mencakup tunjangan kesehatan, transportasi, keluarga, dan tunjangan-tunjangan lainnya.

Berbeda dengan gaji, upah tidak memiliki sejumlah komponen penyusunnya. Upah mengacu pada komponen tunggal, di mana nominal upahnya pun berubah-ubah sesuai dengan sistem perhitungan jam kerja, jumlah absen, sampai jumlah pekerjaan yang sudah dikerjakan.

4. Waktu Pemberian

Umumnya, karyawan yang bekerja di suatu perusahaan akan diberikan gaji sesuai tanggal dan nominal tertentu yang sesuai dengan kesepakatan kerja. Misalnya, karyawan akan diberikan gaji bulanan di awal atau akhir bulan. Adapun perusahaan yang membayarkan gaji dalam jangka panjang, seperti triwulan (3 bulan), semester (6 bulan), dan tahunan.

Sementara karyawan atau buruh yang tidak terikat pada perusahaan, akan diberikan gaji apabila telah menyelesaikan pekerjaannya. Biasanya harian, mingguan, atau bulanan sesuai kesepakatan pengguna jasa dengan buruh.

5. Nominal

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya juga, gaji cenderung memiliki nominal yang konsisten dan tetap disetiap periode pembayaran (per bulan). Namun hal ini tidak berlaku demikian untuk upah.

Upah yang akan diberikan akan ditentukan dari seberapa banyak pekerjaan yang diselesaikan atau bahkan diukur dari seberapa sulit suatu pekerjaan tersebut.

6. Dasar Penetapan Kompensasi

Perbedaan gaji dan upah juga terdapat pada penetapan kompensasinya, di mana gaji akan ditetapkan sesuai dengan jenjang pendidikan, jabatan, bidang pekerjaan, pengalaman, dan lain sebagainya. Hal ini telah diatur mengikuti peraturan pemerintah yang berlaku, yaitu UU, PP, Keputusan/Peraturan Menteri, dan lainnya.

Sedangkan untuk penetapan upah hanya diukur dari tingkat kesulitan pekerjaan, jumlah banyaknya pekerjaan, keterampilan yang dibutuhkan, dan lain sebagainya.

Cara Mengelola Keuangan

Setelah memahami pengertian dan faktor apa saja yang menjadi poin penting perbedaan gaji dan upah, berikut cara mengelola keuangan yang bisa kamu lakukan.

1. Hidup Minimalis

Kamu bisa memulai hidup seminimalis mungkin dengan menekan pengeluaran yang tidak terlalu penting. Namun hal ini bukan berarti membuat diri kamu jadi takut atau terlalu pelit dalam mengeluarkan uang. Kamu bisa mulai melakukan hidup minimalis dengan membawa bekal dari rumah, menggunakan transportasi umum atau menggunakan kendaraan pribadi yang hemat pengeluaran untuk bahan bakar minyak, dan mengurangi keinginan yang sebenarnya tidak prioritas.

2. Buat Skema 40/30/20/10

Buatlah skema 40/30/20/10 untuk mengelola gaji dan upah yang baik. Penjelasan dari skema 40/30/20/10 sebagai berikut.

  • 40 persen gaji alokasikan untuk keperluan sehari-hari, seperti belanja bulanan, membayar listrik, air, dan sebagainya.
  • 30 persen gaji alokasikan untuk membayar cicilan, misalnya cicilan rumah, cicilan kendaraan, atau cicilan lainnya.
  • 20 persen gaji alokasikan untuk menabung. Tentunya kamu harus tetap mengalokasikan gaji untuk tabungan yang akan mendatang, agar siap dalam memenuhi kebutuhan darurat seperti keperluan biaya rumah sakit, biaya pendidikan, kecelakaan, dan lainnya.
  • 10 persen gaji dialokasikan untuk hiburan, seperti hangout dengan keluarga atau teman, belanja online, atau makan di restoran.

3. Pakai Aplikasi Keuangan

Tak memungkiri lagi, terkadang kita malas untuk mencatat semua pemasukan dan pengeluaran. Faktanya, dengan mencatat semua pemasukan dan pengeluaran akan mempermudah untuk mengelola keuangan yang lebih baik. Untuk mempermudah hal tersebut, kamu bisa pakai aplikasi keuangan yang dapat membantu kamu mengelola keuangan, mencatat semua pemasukan dan pengeluaran, merencakan keuangan, serta menabung. Salah satu aplikasi keuangan terpercaya yang bisa kamu gunakan adalah Whiz!

Baca Juga: Cara Menabung 50 Juta dalam Setahun


Itulah penjelasan lengkap mengenai pengertian, perbedaan, dan cara mengelola gaji dan upah yang dapat kamu pahami. Apabila sebelumnya kamu masih menganggap kedua istilah tersebut sama, tentu saat ini kamu sudah bisa membedakannya. Semoga bermanfaat!

AYO DOWNLOAD APLIKASI WHIZ DAN RASAKAN LANGSUNG KEMUDAHAN FINANSIALMU