Term Kerjasama Influencer – Apakah kamu pernah melihat seseorang yang sedang mempromosikan barang? Biasanya, mereka disebut sebagai influencer, yaitu orang yang dianggap bisa memengaruhi orang lain supaya mau membeli suatu produk. Mungkin, Whizmate lebih akrab mendengar istilah endorsement.
Seorang influencer mempromosikan barang melalui media sosial pribadinya, seperti Instagram, Tik Tok, dan lain-lain. Hal ini tentu bisa membantu para pebisnis yang sedang menjalankan usaha. Apalagi jika influencer itu terkenal. Pasti ia akan mengajak followers media sosialnya untuk ikut membeli produk yang sedang ditawarkan.
Nah, kira-kira bagaimana, ya, cara kerjasama dengan influencer? Simak beberapa cara dan informasi mengenai term kerjasama influencer berikut ini.
Baca Juga: Cara Mendapatkan Uang Di Internet, Coba, Yuk
Bagaimana Cara Kerjasama dengan Influencer?
1. Tentukan Audiens Bisnismu
Audiens adalah hal yang paling penting. Influencer juga pasti punya audiens tertentu. Ada beberapa influencer yang memiliki audiens dengan ketertarikan tertentu.
Untuk mulai mengiklankan bisnis melalui influencer, alangkah baiknya untuk ketahui dahulu influencer mana yang cocok untuk diajak bekerjasama.
Misalnya, jika bisnismu adalah menjual alat masak, berarti sebagian besar targetnya adalah ibu-ibu. Nah, kamu bisa memilih influencer yang sesuai, misalnya yang sering upload resep memasak dan namanya tidak asing bagi ibu-ibu. Dengan mencocokkan antara influencer dan audiens, dijamin deh promosimu akan jauh lebih baik!
2. Menunjukkan Ketertarikanmu kepada Influencer
Nah, kalau Whizmate sudah tahu nama influencer yang akan diajak kerjasama, kamu jangan langsung menghubunginya, ya. Mengapa? Karena alangkah lebih baik kamu ikuti dahulu semua media sosialnya. Tujuannya, supaya kamu bisa menunjukkan ketertarikanmu terhadap influencer tersebut.
Bahkan, kalau memungkinkan, kamu juga bisa mendatangi acara mereka untuk mengenal lebih dekat. Jadi, mereka akan merasa kalau kamu memang niat dan ingin untuk bekerjasama dengannya.
Setelah itu, kamu baru bisa menghubungi mereka melalui media yang tepat. Pastikan juga sudah sesuai dengan prosedur yang mereka mau, ya, bisa melalui email, telepon, atau media lainnya.
3. Tunggu dan Beri Waktu kepada Influencer
Setelah kamu menghubungi influencer, jangan buru-buru untuk meminta kepastian dari mereka, ya. Sebaiknya kamu tidak menghubunginya berulang kali. Berikan waku beberapa hari supaya mereka mempertimbangkan keputusan dan tidak merasa seperti dikejar.
Memang sih, kamu pasti ingin mendapat keputusan secepat mungkin. Akan tetapi, kamu harus tenang dahulu karena jika mereka tertarik untuk kerjasama, pasti mereka akan menghubungimu.
4. Jangan Batasi Kreativitas
Nah, poin terakhir ini cukup penting. Setiap influencer pasti memiliki caranya sendiri untuk memengaruhi orang lain. Oleh karena itu, influencer memiliki audiensnya masing-masing.
Jadi, kamu jangan membatasi kreativitas seorang influencer. Sebab, mereka pasti memiliki daya tarik sendiri bagi audiensnya. Kalau kamu membatasi atau terlalu mengatur, bisa saja ketertarikan audiens malah menurun.
Nah, itulah beberapa cara yang harus diperhatikan ketika kamu mau mengajak kerja sama seorang influencer. Namun, ada juga loh beberapa term kerjasama influencer lain yang harus kamu tahu.
Selain menerapkan cara di atas, kamu juga wajib memastikan dahulu mengenai kisaran biaya untuk membayar mereka. Biasanya, informasi tentang biaya maupun teknis pengiklanan influencer terdapat di dalam rate card. Kira-kira, seperti apa bentuk rate card? Penasaran? Yuk, simak!
Baca Juga: Yuk, Intip Apa Itu Influencer!
Contoh Rate Card Influencer
Menurut Marketing Terms, rate card merupakan dokumen yang berisi tentang rincian harga pengiklanan. Sementara itu, menurut Cambridge Dictionary, rate card merupakan daftar yang berisi tarif untuk berbagai jenis periklanan, seperti media cetak, online, dan elektronik.
Nah, dari mana acuan tarif seorang influencer? Mereka tidak mematok harga sembarangan, loh. Namun, berdasarkan rincian data, seperti reach, followers, dan engagement akun.
Di Indonesia, banyak bisnis yang menggunakan jasa influencer karena dianggap lebih efektif untuk menawarkan produk mereka. Untuk kerjasama dengan mereka, sebaiknya kamu melihat rate card terlebih dahulu.
Ada influencer yang blak-blakan memberikan rate card-nya di media sosial, tetapi ada juga yang tidak. Jadi, kamu harus menghubungi manajer atau contact person dari influencer tersebut. Cara lainnya yaitu kamu bisa mencari tahu melalui Influencer Marketing Platform, wadah yang menghubungkan antara influencer dan pebisnis.
Penasaran bagaimana bentuk rate card? Nah, Whizmin sudah cantumkan rate card milik Rachel Vennya, salah satu influencer di Indonesia berikut ini.
Baca Juga: Perbedaan Gaji Dan Upah: Simak 6 Poin Penting Ini!
Contoh Invoice Influencer
Selain rate card, kamu juga harus paham mengenai invoice, yaitu dokumen pendukung atas proses pembayaran, penagihan, ataupun penjualan. Biasanya, invoice juga disebut sebagai faktur dagang. Contoh sederhananya, yaitu struk yang kamu dapatkan saat belanja di mal.
Untuk aktivitas perusahaan, biasanya invoice dicetak setelah adanya transaksi penjualan. Kemudian, invoice akan dikirim ke pihak pembeli sebagai dasar pembayaran. Intinya, invoice digunakam untuk bukti kalau transaksi sudah selesai dan benar-benar dilakukan.
Pada umumnya, invoice terdiri dari beberapa hal, seperti data penjual, data pembeli, tanggal dan nomor invoice, deskripsi barang atau penjualan lainnya, informasi lain (diskon, pajak, dan sebagainya), dan rekening bank penjual.
Contoh di bawah ini memang biasa digunakan oleh blogger. Akan tetapi, formatnya bisa digunakan secara umum, bahkan untuk kerjasama dengan influencer.
Baca Juga: 7 Cara Menabung 10 Juta Dalam 3 Bulan
Contoh MoU Influencer
Tidak hanya rate card dan invoice, tetapi term kerjasama influencer juga memerlukan MoU atau disebut juga kontrak endorsement. Apakah Whizmate mengetahui tentang MoU? Yap! MoU atau Memorandum of Understanding merupakan bukti tertulis tentang kesepakatan kedua pihak untuk bekerjasama.
Mengapa sih sampai perlu MoU? Nah, hal ini dilakukan supaya perjanjian antara influencer dan pebisnis bersifat sah dan terlindungi secara hukum karena ada biaya dan nama baik yang harus dijaga. Jadi, unsur hukum memang perlu dilibatkan, ya, Whizmate.
Untuk formatnya sendiri, sebenarnya MoU memiliki format yang sama dengan perjanjian kerjasama secara umum. Biasanya, MoU dibuka dengan adanya pengenalan kedua pihak. Lalu, dilanjut dengan pasal perjanjian kerjasama yang tidak memberatkan satu sama lain. Jangan lupa untuk mendetailkan informasi supaya tidak terjadi “cacat kontrak” yang bisa menimbulkan hal negatif.
Secara umum, MoU influencer terbagi ke dalam tiga jenis, yaitu full endorsement, barter promo, dan product endorsement. Apakah kamu pernah dengar?
Full endorsement berarti influencer akan meminta produk yang akan dipromosikan lewat media sosialnya dan dibayar sesuai tarif kesepakatan. Lalu, barter promo mengharuskan kedua pihak saling promo sehingga sama-sama mendapatkan keuntungan berupa exposure. Terakhir, product endorsement artinya pebisnis memberi produk gratis ke influencer dan tanpa bayaran uang.
Berikut merupakan dua contoh MoU atau kontrak endorsement untuk influencer dilansir dari mekarisign.com.
Itulah beberapa cara dan ketentuan jika kamu ingin bekerja sama dengan influencer. Bagaimana? Semoga semua informasi tersebut bisa bikin bisnismu makin sukses, ya!
AYO DOWNLOAD APLIKASI WHIZ DAN RASAKAN LANGSUNG KEMUDAHAN FINANSIALMU
Komentar