Catat Ini, 7 Tips Perencanaan Keuangan Keluarga Milenial

Tips Perencanaan Keuangan Keluarga – Apakah kamu tahu peribahasa “Besar pasak daripada tiang”? Yup! Itu merupakan istilah untuk orang yang pengeluarannya lebih besar daripada pendapatannya. Nah, sebagai kaum milenial, kamu jangan seperti itu, ya!

Kamu mau kan, terhindar dari masalah finansial ketika sudah berkeluarga nanti? Nah, dengan begitu kamu harus tau, nih, perencanaan keuangan keluarga yang benar.

Dengan mengetahui perencanaan keuangan keluarga, kamu nantinya bisa mengatur pemasukan serta pengeluaran secara lebih baik dan bijak. Memang bukan hal mudah untuk mengatur keuangan keluarga.

Ada banyak faktor yang bisa memengaruhinya, contohnya kebutuhan yang wajib dipenuhi dan keinginan yang sifatnya hiburan atau tambahan semata. Oleh karena itu, butuh tips-tips untuk mengatur dan merencanakan keuangan supaya kebutuhan keluarga terpenuhi. Apalagi di era milenial seperti ini.

Kalau begitu, yuk, simak beberapa tips mengatur perencanaan keuangan keluarga milenial!

Baca juga: Tips Mengamankan Finansial Keluarga, Wajib Coba!


7 Tips Perencanaan Keuangan Keluarga Milenial

1. Bedakan Antara Kebutuhan dan Keinginan

Catat Ini, 7 Tips Perencanaan Keuangan Keluarga Milenial

Ketika kamu sudah berkeluarga, kamu wajib tau kebutuhan apa aja yang harus kamu penuhi. Jangan sampai uangmu habis karena hanya mengikuti keinginanmu aja, ya!

Walaupun memang keuangan keluarga nggak hanya digunakan untuk kebutuhan aja, memenuhi keinginan pun juga perlu sebagai bentuk apresiasi diri dan keluarga. Asalkan jangan berlebihan, ya. Jangan sampai keuanganmu dialokasikan lebih banyak untuk keinginan dibandingan dengan kebutuhanmu.

Hal ini karena biasanya keinginan itu belum terlalu penting untuk kita miliki. Contohnya, seperti membeli gadget versi terbaru padahal gadgetmu belum rusak, fashion terkini, hingga barang lainnya yang sifatnya sekunder bahkan tersier. Semuanya bisa membuatmu menjadi boros.

Nah, meskipun begitu, bukannya kamu nggak boleh beli barang-barang tersebut. Akan tetapi, pastikan kalau kebutuhan primermu sudah terpenuhi dengan baik dan cukup.

Memangnya apa aja, sih, kebutuhan primer? Kebutuhan primer itu seperti makan sehari-hari, pendidikan jika kamu memiliki anak, cicilan rumah dan transportasi, dan masih banyak lagi.

Jadi, untuk mengatur keuangan keluarga, hal yang paling utama, yaitu memahami dan membedakan kebutuhan maupun keinginan. Penuhi dulu, ya kebutuhan keluargamu baru setelah itu alokasikan untuk keinginan pribadi.

2. Hitung Seluruh Pemasukan

Catat Ini, 7 Tips Perencanaan Keuangan Keluarga Milenial

Selanjutnya, untuk mengatur keuangan keluarga yang efektif, kamu mencatat dan menghitung seluruh pemasukan yang kamu dapatkan selama satu bulan. Maksud dari pemasukan di sini bukan perihal gaji aja, tetapi bisa juga insentif yang kamu dapatkan dari upah lembur ataupun keuntungan investasi.

Apalagi, kalau kamu bekerja dengan sistem pendapatan per hari. Kamu harus selalu ingat untuk mencatat dan menghitungnya, ya!

Menghitung seluruh jumlah pemasukan ini sangat penting untuk dialokasikan pada kebutuhan sehari-hari. Dengan begitu, mengatur keuangan bisa jadi lebih mudah dan efektif. Ingat! Kebutuhan primer terlebih dulu yang harus kamu penuhi.

3. Buat Anggaran Pengeluaran

Membuat anggaran pengeluaran per bulan merupakan salah satu langkah penting juga untuk mengatur perencanaan keuangan keluarga. Tujuan membuat anggaran ini, yaitu untuk memantau arus keuanganmu. Ini juga salah satu jalan agar kamu nggak boros.

Untuk membuat anggaran ini, kamu bisa mencontohnya dari perencanaan keuangan orang lain. Nah, baru selanjutnya kamu bisa mencatat pemasukanmu dengan pasangan dan buatlah rincian pengeluaran per bulan. Dengan membuat anggaran ini, kamu sudah harus memisahkan antara yang primer, sekunder, dan tersier.

Dalam membuat anggaran perencanaan keuangan ini sebenarnya ada rumusnya. Kunci utamanya kamu harus mendahului kebutuhan prioritas baru menetapkan anggaran untuk kebutuhan yang lainnya.

Supaya lebih mudah, kamu bisa menggunakan rumus 50-30-10-10. Maksud rumus ini, yaitu 50% pendapatan digunakan untuk biaya hidup, 30% membayar cicilan, 10% tabungan dan investasi, dan 10% lagi untuk kebutuhan dana sosial.

4. Catat Semua Pengeluaran

Catat Ini, 7 Tips Perencanaan Keuangan Keluarga Milenial

Kamu harus membuat catatn pengeluaran dengan rinci untuk menghindari pengeluaran yang besar. Untuk mencatatnya, kamu bisa menggunakan buku, Microsoft Excel, bahkan aplikasi keuangan. Salah satunya aplikasi keuangan Whiz, lho!

Ketika kamu mencatat semua pengeluaranmu, keuangan keluarga pun bisa terpantau jauh lebih baik. Jika kamu terus mengaplikasikan tips ini dalam perencanaan keuangan keluarga, keuangamu akan lebih terperinci, jelas, dan tentunya sesuai dengan kebutuhan keluarga.

5. Pisahkan Dana Darurat

Ketika kamu berkeluarga, wajib hukumnya untuk menyisihkan dana darurat. Hal ini karena dalam menjalani kehidupan berkeluarga, tidak semua bisa berjalan mulus. Banyak hal yang terjadi di luar rencana sehingga harus memakan pengeluaranmu lebih banyak. Contohnya seperti sakit, kehilangan pekerjaan, dan lain-lainnya.

Untuk menyisihkan dana darurat, kamu bisa memasukkan anggaran darurat dalam perencanaan keuangan bulanan. Lalu, simpan dana darurat tersebut yang terpisah dengan kebutuhan sehari-hari agar tidak terpakai. Nah, untuk besaran dana darurat sendiri kamu bisa membicarakannya kembali dengan pasanganmu, ya!

Ingat! Setiap orang memiliki dana darurat yang berbeda-beda sesuai dengan pendapatan serta kebutuhan yang mereka penuhi.

6. Menjaga Rasio Utang

Agar keuanganmu lancar, sebaiknya hindarilah mengutang. Tagihan utang bisa menjadi beban keluarga yang membuat keuangan keluarga jadi kacau dan terganggu. Akan tetapi, memang ada beberapa faktor yang mau tidak mau memaksa kamu untuk berutang.

Jika terpaksa berutang, gunakanlah untuk kebutuhan pokok dan jangan sampai tenggat pembayarannya dalam waktu dekat. Untuk itu, kamu bisa berutang untuk cicilan rumah dan transportasi yang jangka waktu pembayarannya cukup panjang.

Di luar kebutuhan pokok sebaiknya hindari berutang, ya!

Kamu wajib banget untuk menjaga rasio utangmu. Sebisa mungkin kamu membayar utang tidak lebih dari 30% dari penghasilanmu. Lebih dari itu keuangan keluargamu pasti bisa terganggu.

7. Sisihkan Dana Menabung dan Investasi

Jangan keliru, ya kalau menabung dan investai itu hal yang sama. Ternyata, keduanya hal yang berbeda. Hal tersebut juga sudah dijelaskan oleh OJK (Otoritas Jasa Keuangan) dalam perencanaan keuangan keluarga.

Menabung merupakan dana yang sudah kamu sisihkan dan rencanakan sejak awal. Sementara itu, investasi bisa dilakukan jika ada simpanan uang lebih yang bisa kamu manfaatkan.

Dengan memisahkan kedua dana tersebut, akan membantu keuangan keluargamu lebih efektif. Untuk jenis investasi sendiri, kamu bisa menyesuaikan dengan budget yang kamu punya, ya.

Kamu juga sebenarnya nggak perlu khawatir karena saat ini banyak aplikasi keuangan yang bisa menampung keduanya. Apalagi, aplikasi keuangan Whiz memiliki fitur yang lengkap. Pastinya, aplikasi ini bisa membantumu untuk melakukan kedua hal tersebut.

Baca juga: Kebiasaan Buruk dalam Mengatur Finansial yang Harus Dihindari!


Nah, itu dia beberapa tipsnya. Menarik, ya! Jangan lupa juga untuk gunakan aplikasi keuangan Whiz. Dengan begitu, kamu akan bisa mengatur kondisi keuangan agar lebih baik lagi.

AYO DOWNLOAD APLIKASI WHIZ DAN RASAKAN LANGSUNG KEMUDAHAN FINANSIALMU