Uang Jajan Anak SMA – Masa SMA merupakan salah satu masa di mana kita sedang beralih dari masa remaja menuju kedewasaan.
Banyaknya kebutuhan dan mobilitas dari gaya hidup anak SMA mulai membuat kebutuh uang jajan mereka lebih besar. Hal tersebut dapat dianggap wajar sebagai bentuk penyesuaian sebelum menginjak masa dewasa.
Bagi kamu yang bingung menentukan besaran jajan untuk anak SMA, aplikasi keuangan Whiz punya beberapa tipsnya, lho, untukmu. Ketahui, yuk, cara menentukan uang jajan anak SMA berikut ini.
Baca Juga: Tips Cegah Impulsive Buying dalam 30 Hari
Berapa Uang Jajan Anak SMA?
Rata-rata uang jajan anak SMA tentu berbeda-beda tergantung kemampuan orang tua yang memberikannya, ya. Selain itu, pemberian uang jajan pun juga bervariasi, ada yang per hari, per minggu, atau per bulan.
Nah, dilansir dari beberapa sumber, rata-rata uang jajan anak SMA, yaitu sekitar Rp20.000 sampai Rp50.000 per hari. Kalau untuk bulanan, ada yang mulai dari Rp500.000 hingga Rp 1 juta rupiah, lho. Namun, perlu diingat lagi, pemberian uang jajan untuk anak harus dipertimbangkan dengan pemasukan orang tua, ya.
Untuk itu, perlu adanya beberapa cara dalam menentukan uang jajan. Anak dan orang tua pun tentu harus sepakat, ya, dalam menentukannya.
Perlukah Memberikan Uang Jajan kepada Anak SMA?
Semakin dewasa, tentu orang tua harus mengasah kemampuan bertanggung jawab anak melalui beberapa hal, khususnya melalui uang jajan. Dalam hal ini berarti orang tua tentu masih perlu, ya, untuk memberikan uang jajan kepada anak walau mereka sudah duduk di bangku SMA.
Namun, orang tua juga harus tahu cara mengatur keuangan anaknya, ya. Salah satunya adalah dengan memberikan laporan keuangan.
Nah, tetapi sebelum itu, orang tua harus memberikan peringatan bahwa untuk apa saja uang jajan yang kamu berikan. Beri tahu juga kepada mereka hal-hal yang sekiranya kurang berkenan untuk dibeli, ya.
Sebagai orang tua, kamu pun juga boleh, lho, memberikan sedikit hukuman kepada anak. Misalnya, orang tua menurunkan sedikit jumlah uang jajan karena anaknya malas belajar sehingga memengaruhi nilainya atau pun satu dan hal lainnya.
Jadi, intinya orang tua masih perlu memberikan uang jajan kepada anaknya yang sudah SMA, ya. Hal ini sebagai bentuk tanggung jawab dan pembelajaran antara anak dengan orang tua.
Bagaimana Cara Menentukan Uang Jajan Anak SMA?
1. Lakukan riset Rata-rata Uang Jajan Anak SMA!
Cara menentukan uang jajan anak SMA yang pertama bisa dilakukan dengan melakukan riset mengenai rata-rata uang jajan anak SMA. Riset ini dilakukan untuk membandingkan beberapa hal yang menjadi kebutuhan anak SMA, baik secara fisik maupun psikologis, seperti akomodasi maupun hiburan.
Riset ini bisa membantu orang tua mengetahui kebutuhan apa saja yang ‘wajar’ dimiliki anak SMA. Selain itu, orang tua juga dapat menentukan merk atau brand tertentu sehingga alokasi uang jajan tersebut dapat digolongkan sebagai alokasi yang efisien, lho.
2. Ajak Anak untuk Memahami Konsep Uang
Anak harus memahami empat poin penting mengenai konsep uang. Nah, empat poin penting itu adalah menghasilkan, belanja, berbagi, dan menabung.
Untuk konsep menghasilkan uang, orang tua harus memberikan pengertian bahwa secara umum orang-orang harus berusaha atau bekerja terlebih dulu untuk mendapatkan uang. Nah, bentuknya itu bisa gaji, hasil berjualan, atau hasil membantu kedua orang tua.
Setidaknya, anak harus paham dari mana uang itu berasal. Jangan sampai anak menggampangkan kalau uang itu mudah saja didapat, padahal kenyataannya tidak, ya Whizparents.
3. Kenali Karakter dan Kepribadian Anak
Uang jajan bisa ditentukan dengan mengenali karakter si anak. Ternyata karakter anak akan sangat menentukan juga, lho! Seorang anak yang memiliki karakter konsumtif tentu membutuhkan uang jajan yang lebih, ketimbang anak yang suka menabung.
Orang tua harus bisa memahami karakter dan kepribadian anaknya untuk bisa memprediksi kebiasaan serta membantu anak untuk mengelola keuangan pribadinya.
Kalau orang tua sudah menemukan kelemahan dari karakter dan kepribadian anak, maka orang tua bisa sesegera mungkin membantu anak untuk menghindari dan membatasi kelemahan tersebut. Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk mengenali karakter dan kepribadian anak, ya.
4. Mempertimbangkan Kebutuhan Anak
Uang jajan anak SMA bisa diberikan sesuai dengan kebutuhan sang anak. Masih terkait dengan poin sebelumnya, selain karakter dan kepribadian, orang tua perlu mengetahui apa saja yanganak butuhkan, seperti ongkos, internet untuk kegiatan belajar daring, hingga kebutuhan hiburan untuk anak.
Namun, dari semua kebutuhan tersebut tentu harus disaring mana yang tergolong primer dan mana yang sekunder. Oleh karena itu, ada baiknya orang tua membuat rincian terpisah antara kebutuhan yang berhubungan dengan sekolah dan yang bukan.
5. Diskusikan dengan Anak
Jumlah uang jajan tidak dapat ditentukan apabila orang tua tidak berdiskusi dengan sang anak. Untuk mengetahui kebutuhan anak, orang tua bisa mengajak anak untuk berdiskusi mengenai berapa uang jajan yang mereka butuhkan.
Dalam diskusi ini, penting sekali untuk terbuka dengan anak. Orang tua juga wajib menjelaskan dengan baik antara kebutuhan primer, sekunder, dan tersier agar anak tidak boros.
6. Sesuaikan dengan Kondisi Keuangan Keluarga
Orang tua juga harus ingat, ya, nominal uang jajan dapat disesuaikan dengan kondisi keuangan. Dalam hal ini orang tua harus lebih selektif dalam menentukan kebutuhan mana yang perlu didahulukan serta alternatif yang lebih ekonomis dari setiap kebutuhan.
Nah, untuk itu juga kondisi keuangan keluarga juga perlu didiskusikan dengan anak, tujuannya agar anak bisa memahami dan menyesuaikan kebutuhannya dengan kondisi ekonomi keluarga. Intinya dikomunikasikan, ya!
7. Jangan Berikan Uang Jajan Sebelum Waktunya
Sebagai cara untuk membantu anak mengatur keuangannya, orang tua bisa tidak memberikan uang jajan sebelum waktu yang sudah didiskusikan bersama. Tips yang satu ini akan mengajak orang tua untuk tidak mudah luluh dengan permintaan anak serta memberikan uang sebelumnya.
Di sisi lain, orang tua bisa membatasi juga uang jajan tambahan sehingga para orang tua bisa berhemat dan mengalokasikan dana tersebut untuk kebutuhan lainnya.
8. Ajarkan Anak untuk Menabung dan Berinvestasi
Sebenarnya ada kelebihannya juga ketika orang tua memberikan uang jajan kepada anak, yaitu menabung. Ajarkan anak untuk menabung dan berikan motivasinya, seperti untuk membeli barang yang mereka suka atau butuhkan, atau ingin mengunjungi suatu tempat yang mereka impikan.
Beri pengarahan kepada mereka untuk selalu menyisihkan uangnya ketika pulang sekolah atau di awal hari agar uangnya nggak terpakai untuk jajan. Whizparents juga bisa ajarkan anak untuk berinvestasi sejak dini, lho! Apalagi sekarang ini banyak produk untuk berinvestasi mulai dari Rp100.000 aja, lho.
Berinvestasi juga sekarang lebih efisien karena banyak aplikasi keuangan yang menyediakannya.
Baca Juga: Cara Menentukan Uang Saku Anak
Sekarang jumlah uang jajan dan waktu pemberiannya kepada anak bisa dengan menggunakan salah satu fitur yang ditawarkan oleh aplikasi keuangan Whiz, lho!
Fitur tersebut adalah automate allowance. Fitur ini akan membatu orang tua untuk mengatur jumlah serta kapan akan memberikan uang jajan kepada anaknya. Jadi, lebih mudah dan tidak bikin pusing, deh!
Komentar