uang jajan anak kuliah

Uang Jajan Anak Kuliah Berapa, sih?

Uang Jajan Anak Kuliah Berapa, sih? Setelah seorang anak lulus dari SMA, anak akan melanjutkan pendidikannya ke jenjang kuliah. Pada jenjang kuliah, anak akan lebih memiliki preferensi pribadi dalam memilih kegiatan dan kebutuhan apa saja yang ia butuhkan selama di kampus.

Selain menjadi hak anak, orang tua pun wajib menetapkan nominal uang jajan yang akan diberikan sebagai bekal dalam menjalankan kuliah. Uang jajan pun harus dipertimbangkan dengan kebutuhan-kebutuhan anak ketika berkuliah, seperti transportasi, makan dan minum, dan fasilitas penunjang perkuliahan lainnya.

Lalu, berapakah rata-rata uang jajan yang bisa dimiliki anak kuliah? Bagaimana menentukannya? Aplikasi keuangan Whiz punya tipsnya, lho. Yuk, cobain tips-tips berikut!

BACA JUGA: UANG JAJAN ANAK SMP


Rata-rata Uang Jajan untuk Anak Kuliah

Uang Jajan Anak Kuliah Berapa, sih?

Ketika masuk kuliah, anak memiliki kebutuhan yang banyak. Uang jajan pun harus bisa mencukupi kebutuhannya. Dengan jarak kampus, biaya hidup, keperluan kuliah, dan biaya lainnya, uang jajan harus dipertimbangkan dengan matang.

Nominal uang jajan anak kuliah juga bermacam-macam, ada yang 500 ribu, 1 juta, hingga lebih dari 3 juta. Waktu pemberiannya pun berbeda-beda, ada yang per minggu ataupun per bulan, tentunya ini juga disesuaikan dengan finansial keluarga, ya.

Namun, pada umumnya rata-rata kisaran nominal uang jajan dapat dimulai dari 600 ribu rupiah hingga 3 juta. Hal ini didasari dengan perhitungan kebutuhannya. Orang tua dapat mendiskusikannya dengan anak. Jika keperluan lebih banyak, uang jajan bisa lebih dari 3 juta.

Uang jajan ini harus dipertimbangkan dengan banyak faktor, salah satunya kondisi finansial keluarga. Kami memiliki tips untuk Anda agar dapat dengan mudah menyesuaikan antara uang jajan anak dengan kondisi finansial keluarga. Simak tipsnya!

Cara Menentukan Uang Jajan Anak Kuliah

Uang Jajan Anak Kuliah Berapa, sih?

1. Pertimbangkan Keperluan Fasilitas

Uang Jajan Anak Kuliah Berapa, sih?

Saat masuk kuliah, anak diterima di kampus pilihannya. Jarak kampus pilihan anak dengan rumah harus dipertimbangkan dalam menetapkan uang jajan.

Apabila kampus berada jauh dari rumah, anak harus mendapat fasilitas indekos dan uang jajan pun harus dapat memenuhi fasilitas indekosnya. Apabila tidak indekos, uang jajan harus mencakup transportasi anak dari rumah ke kampus.

Hitung uang fasilitas maupun transportasi anak dan masukkan ke dalam jumlah nominal uang jajan yang diterima oleh anak.

2. Pertimbangkan Kebutuhan Sehari-hari

Uang Jajan Anak Kuliah Berapa, sih?

Saat berkuliah, anak biasanya lebih banyak menghabiskan waktu di kampus, baik untuk belajar, berorganisasi, atau berkegiatan lain. Anak akan lebih sering makan dan minum di luar rumah.

Jumlah uang makan anak harus dimasukkan ke nominal uang jajan. Apabila anak indekos, maka uang makan pun dihitung untuk 3 kali sehari. Apabila anak tidak indekos, maka tetapkan pula apakah anak harus membawa bekal dari rumah atau tidak.

Ini merupakan hal yang cukup penting. Usahakan finansial keluarga stabil dan jangan memaksakan anak untuk selalu makan di luar jika tidak indekos. Bekalilah anak dengan makanan yang bergizi. Dengan begitu, Anda tidak perlu mengeluarkan uang berlebih dan hal ini bisa menyelamatkan finansial keluarga, lho.

3. Pertimbangkan Biaya Hidup

Biaya hidup setiap daerah berbeda-beda dan harus dipertimbangkan untuk menetapkan uang jajan. Apabila kampus anak berada di daerah dengan biaya hidup tinggi, maka uang jajan harus disesuaikan dengan harga kebutuhan di tempat tersebut, dan sebaliknya.

4. Pertimbangkan Kebutuhan Kuliah dan Kegiatan

Uang Jajan Anak Kuliah Berapa, sih?

Orang tua harus mempertimbangkan uang untuk perkuliahan, seperti membeli buku atau keperluan kegiatan anak. Terkadang, anak juga membutuhkan uang lebih untuk hal-hal yang sifatnya tidak tetap, seperti uang kas kelas dan klub, atau fasilitas penunjang hobinya.

Orang tua juga harus mempertimbangkan keperluan refreshing anak, seperti hangout bersama teman-temannya. Akan tetapi, ini bersifat opsional. Orang tua bisa saja melatih anak untuk menyisihkan uang jajannya agar dapat hangout bersama teman-temannya. Jangan lupa gunakan aplikasi keuangan Whiz.

Dengan aplikasi tersebut, orang tua bisa memantau keuangan anak, anak pun dapat melatih diri dalam mengatur keuangannya, lho.

5. Diskusikan dengan Anak

Hal yang paling penting dalam menetapkan uang jajan adalah diskusi antara orang tua dan anak. Anak pasti memiliki langkahnya sendiri untuk berkuliah. Dengarkan rencana anak dan sesuaikanlah dengan kemampuan orang tua.

Jangan lupa, arahkan juga anak untuk tetap hemat dan menabung dengan uang jajan yang orang tua berikan selama berkuliah.


BACA JUGA: BERAPA UANG JAJAN ANAK SMA?

Dengan 5 pertimbangan di atas, orang tua dapat memulai memperhitungkan sendiri uang jajan yang akan diberikan kepada anak. Jangan lupa, sertakan suara anak dalam mempertimbangkan uang jajan agar kita dapat mengetahui dan mengontrol langkah apa yang anak inginkan dalam masa perkuliahannya untuk masa depannya.

Yuk, mulai atur uang jajan untuk anak kuliah! Agar lebih mudah, aplikasi keuangan Whiz dapat membantu kita untuk mengaturnya. Dengan Whiz, orang tua bisa menggunakan fitur Automate Allowance (uang saku) untuk membantu pengaturan uang jajan anak kuliah, lho! Uang jajan dapat terkontrol, kebutuhan pun tetap terpenuhi!

Selain itu, aplikasi keuangan Whiz juga akan sangat membantu kita dalam mengatur finansial keluarga.

AYO DOWNLOAD APLIKASI WHIZ DAN RASAKAN LANGSUNG KEMUDAHAN FINANSIALMU