Yuk, Kenali Virtual Influencer Yang Bukan Influencer Biasa!

Virtual Influencer – Kamu tentu sudah tidak asing bahwa di era gempuran teknologi yang semakin pesat, muncul robot-robot yang menggantikan peran manusia. Bahkan, yang tidak disangka-sangka, mereka bisa menjadi artis di media sosial, lho. Akhirnya istilah baru yang bernama virtual influencer (selanjutnya disebut VI, ya), pun muncul.

Nah lho, lalu bedanya influencer dengan influencer dengan virtual influencer ini apa, ya? Wah, penasaran? Yuk, tanpa basa-basi langsung saja disimak, ya, artikel ini!

Baca juga: Yuk, Intip Apa Itu Influencer!


Pengertian Virtual Influencer

Yuk, Kenali Virtual Influencer Yang Bukan Influencer Biasa!
Sumber: suara.com

Virtual influencer (VI) merupakan suatu produk yang dihasilkan dari mesin komputer. Mereka dikendalikan oleh manusia dan para timnya di belakang layar. Secara umum, VI ini merupakan avatar atau robot dengan kecerdasan layaknya manusia.

Kebanyakan dari mereka memiliki penampilan, kelakuan, dan personaliti seperti manusia. Mulai dari cara berinteraksi, tampilan, dan sebagainya. Hanya saja, karakter yang dimunculkan dalam VI ini bukan manusia sungguhan, ya. Mereka adalah karakter yang dibuat oleh manusia untuk menjadi seorang influencer.

Dalam industri pemasaran, kekuatan dan kelebihan mereka harus diperhitungkan karena memiliki pengikut yang sangat banyak. Coba saja kamu lihat Instagram seperti @lilmiquela dan @imma.gram. Mereka merupakan VI yang memiliki pengikut mencapai 2 juta (Lil Miquela) dan 403 ribu (Imma Gram).

Ini merupakan peluang emas bagi para brand ternama, lho. Pasalnya, perusahaan brand bisa mengajak mereka bekerja sama untuk memasarkan produk-produk baru dari brand tersebut.

Apa Tugas Virtual Influencer?

Sumber: sputniknews.com

Dari penjelasan di atas, tentu mereka ini tidak benar-benar ada, ya. Kemudian, kira-kira bagaimana, ya, mereka bekerja? Apa tugas mereka?

Kamu harus tahu bahwa di belakang mereka terdapat para individu yang sangat melek dengan teknologi. Para individu tersebut mengendalikan media sosial dan membuat tokoh-tokoh virtual menjadi influencer.

Dalam jurnal ilmiah yang berjudul Virtual Influencers: Is The Persona Trustworthy karya Rafki Chandra Wibawa, menyatakan bahwa terdapat beberapa orang yang berada di belakang layar pada VI. Orang-orang tersebut bisa mencapai 20 orang. Akan tetapi, ini bisa berbeda-beda dari setiap VI, ya.

Biasanya, mereka terdiri dari orang-orang yang berkeahlian yang beragam. Misalnya, ada yang berperan untuk 3D scanning, permodelan 3D, desain, sinematografi, motion capture, pengarah foto, seni, dan spesialis komunikasi untuk pengarah branding.

Nah, tim tersebut menciptakan layaknya kehidupan sesungguhnya dari sang VI. Bahkan, mereka pun sampai bisa merilis single lagu, lho. Dengan begitu, pada akhirnya, mereka dapat diakui secara internasional dengan cepat.

Para individu intelektual ini juga memutuskan kepada siapa VI ini berinteraksi, bergaul, dan berkolaborasi di media sosial. Mereka juga bisa mendapatkan income dari para brand yang mengajak kerja sama. Income tersebut nantinya diakomodisikan kepada orang-orang yang berada di belakang layar VI tersebut.

Kamu juga pasti heran bukan, mengapa VI senang berjalan-jalan dan bertamasya di unggahan Instagram? Yup, itu semua karena terdapat pembuat konten yang memiliki keahlian mengedit sehingga terjadilah kehidupan pada sang VI.

Nah, jadi kesimpulannya tugas dari VI ini layaknya influencer pada umumnya, ya. Mereka bisa memengaruhi dan memasarkan produk-produk kepada para audiens dan pengikutnya. Mereka juga bisa keliling dunia layaknya para influencer di media sosial.

Kira-kira ada tidak, ya, penjelasan spesifiknya mengenai perbedaan influencer dengan virtual influencer ini?

Tentu ada, dong. Yuk, simak lagi penjelasan berikut.

Influencers VS Virtual Influencers

Yuk, Kenali Virtual Influencer Yang Bukan Influencer Biasa!

Secara umum, perbedaan influencer dan virtual influencer terletak pada wujud atau fisiknya. Seperti yang kita ketahui bahwa influencer merupakan sosok figur yang bisa memengaruhi audiens atau masyarakat dan memiliki pengikut yang banyak di media sosial.

Sementara itu, seperti yang sudah dijelaskan, virtual influencer merupakan robot atau avatar yang bisa meniru layaknya kehidupan influencer biasa. Mereka adalah hasil buatan komputer atau CGI (Computer-Generated Imagery).

Keuntungan Menggunakan Jasa Influencers

1. Efektif Menjangkau Audiens

Yuk, Kenali Virtual Influencer Yang Bukan Influencer Biasa!

Kalau kamu memilih influencer yang tepat, kamu bisa menjangkau audiens yang relevan dengan target pasarmu, lho. Para pengikut influencer yang tertarik dengan brand kamu, kamu bisa mendapat banyak keuntungan dari kolaborasimu bersama mereka.

2. Dapat Meningkatkan Brand Awarness

Yuk, Kenali Virtual Influencer Yang Bukan Influencer Biasa!

Brand awarness merupakan istilah untuk menunjukkan bagaimana brand kamu dikenal oleh masyarakat luas. Nah, dengan berkolaboriasi dengan influencer pilihanmu, brand kamu bisa mendapatkan exposure dari para pengikut influencer tersebut, lho.

3. Membangun Kepercayaan Brand

Pada umumnya, kalau kamu berkolaborasi dengan influencer, kepercayaan audiens pada brand-mu bisa langsung meningkat pesat, lho. Hal ini tentu karena konten menarik yang dibuat influencer dan engagement terkait akun dari influencer tersebut.

Keuntungan Menggunakan Jasa Virtual Influencers

1. Lebih Bisa Diatur dengan Mudah

Dibandingkan dengan manusia biasa, teknologi komputer bisa lebih diatur (fleksibel) sesuai dengan syarat dan ketentuan yang diberikan oleh kamu sebagai klien. Jadi, kamu pun bisa lebih puas dengan hasil yang diberikan.

2. Terhindar dari Reputasi

Yuk, Kenali Virtual Influencer Yang Bukan Influencer Biasa!

Semula memang ada influencer yang memiliki reputasi baik-baik saja. Ia pun dipandang tepat untuk memasarkan atau mempromosikan brand. Namun, terkadang ketika mereka sedang tersandung kasus, sehingga reputasinya turun di mata audiens. Kasus seperti ini pun akan memengaruhi brand yang mereka promosikan.

Sebagai pebisnis, kamu juga akan dirugikan semisal memilih influencer tersebut karena akan memengaruhi brand-mu. Dengan memilih VI merupakan jalan yang tepat. Kamu akan dihindarkan dari masalah-masalah reputasi seperti itu, lho. Jadi, lebih mudah dan efektif untuk berkolaborasi bersama mereka.

3. Hemat Budget

Yuk, Kenali Virtual Influencer Yang Bukan Influencer Biasa!

Jika dibandingkan dengan jasa promosi influencer, VI ini lebih murah karena biaya CGI untuk membuat tokoh dan mengedit beberapa keperluannya bisa memangkas biaya yang cukup signifikan, lho. Jadi, bisa dicoba untuk kamu yang memiliki budget minim dengan menggunakan jasa promosi lewat VI.

Kekuarangan Menggunakan Jasa Influencers

1. Kurang Maksimal

Ada beberapa influencer yang asal dalam menerima tawaran kolaborasi. Biasanya, mereka sudah terlanjur tergiur dengan income yang akan didapat dari kliennya.

Dengan begitu, dampaknya adalah mereka jadi kurang dalam memahami konsep brand-mu, sehingga konten yang dibuat tidak sesuai dengan syarat dan ketentuan yang kamu berikan.

2. Perjanjian yang Kurang Jelas

Banyak dari para influencers yang menetapkan perjanjian kurang jelas kepada klien. Ini membuat miskomunikasi antara klien dengan para influencers. Terutama, jadwal dalam mengunggah konten. Walaupun, terlihat sepele, masalah ini cukup serius, lho, karena jadwal pengunggahan akan sangat berpengaruh pada bisnis klien.

Jadi, perhatikan ini baik-baik. Terlebih, dari segi hak dan kewajiban, jangka waktu, ruang lingkup dan lain sebagainya. Dengan begitu, tidak ada pihak yang dirugikan.

3. Sangat Bergantung pada Reputasi

Influencer merupakan manusia biasa. Mereka dapat melakukan kesalahan kapan pun. Biasanya, kalau mereka sudah berbuat salah, mereka agak sulit untuk menaikkan kembali reputasinya. Ini juga berisiko ketika kamu sudah melakukan kontrak dengan mereka, tetapi mereka tiba-tiba sedang dilanda masalah.

Oleh karena itu, ini akan sangat berpengaruh pada brand-mu. Jadi, tetap berhati-hati, ya, dalam memilih influencers.

Kekuarangan Menggunakan Jasa Virtual Influencers

1. Mempersempit Lapangan Pekerjaan

Beberapa tahun ke depan, model berprestasi akan berpotensi tergeser posisisnya dengan para virtual influencer dalam mempromosikan brand. Hal ini tentu akan sangat memengaruhi karir para model nyata di luar sana.

2. Tidak Nyata

Salah satu tujuan utama influencer mempromosikan brand adalah agar para audiens atau pengikutnya pun menaruh harap pada influencer tersebut. Tentu, mereka berharap agar apa yang dipromosikan jujur dan memang memiliki nilai yang bagus dari para influencer-nya.

Sebagai VI, mereka tentu tidak benar-benar menggunakan produk yang diberikan oleh klien. Bisa dikatakan, semua hanyalah hasil edit dari orang-orang hebat di belakangnya. Lantas, bagaimana audiens atau konsumen akan memercayainya?

Jadi, kesimpulannya adalah influencer canggih dengan teknologi robot masih belum bisa mengalahkan kemampuan manusia. Meski mereka jauh dari kesalahan yang fatal, terkadang penampilan mereka atau produk yang mereka promosikan masih belum bisa memuaskan para audiens ataupun konsumen.

3. Dianggap Toxic

Yuk, Kenali Virtual Influencer Yang Bukan Influencer Biasa!

Hampir semua VI dirancang dengan fisik yang sempurna. Masyarakat sering kali membandingkan fisiknya dengan fisik para VI tersebut. Dengan begitu, banyak anggapan bahwa mereka dianggap toxic (memberikan dampak buruk) kepada audiens.

Mereka dianggap memberikan contoh bahwa tubuh yang baik adalah yang seperti mereka.

Namun, sebenarnya tergantung masing-masing dari kita untuk menanggapinya, ya. Kalau kamu tidak terpengaruh dengan kesempurnaan fisik VI. Tidak ada yang perlu dipermasalahkan, ya.

Baca juga: Ingin Mewujudkan Impian? Begini Caranya!


Nah, kira-kira gimana, nih? Sudah paham, kan, penjelasan dari VI atau virtual influencers ini? Kira-kira kamu lebih prefer yang mana? Kalau menurut Whizmin tidak ada yang salah antara influencers dan virtual influencers. Hal ini karena keduanya sama-sama memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing, ya.

AYO DOWNLOAD APLIKASI WHIZ DAN RASAKAN LANGSUNG KEMUDAHAN FINANSIALMU